Kontes Miss World 2013 yang akan berlangsung di Jakarta pada September mematuhi permintaan pemerintah untuk tidak menampilkan peserta berbikini.
LONDON —
Para kontestan Miss World tahun ini tak akan tampil dalam bikini saat lomba kecantikan itu berlangsung di Jakarta September, untuk menghindari timbulnya kemungkinan kelompok-kelompok tertentu merasa tersinggung.
Penyelenggara Miss World mengatakan bahwa 137 perempuan dalam kompetisi ini akan mengenakan baju renang terusan, beberapa diantaranya ditutupi sarung.
“Hal ini masuk akal di sebuah negara yang lebih menyukai baju renang terusan," ujar ketua Organisasi Miss World di London, Julia Morley, Kamis (6/6).
"Saya kira bukan Indonesia saja negara yang memiliki budaya seperti itu. Namun kami ingin bekerja dengan menghormati setiap negara, dan saya kira jika kita pergi ke suatu negara, tidak ada alasan untuk tidak berperilaku menghormati (tradisi lokal)."
Morley menyangkal bahwa keputusan untuk tidak menampilkan bikini itu dibuat setelah adanya protes dari Indonesia mengenai kontes tersebut.
Namun, laporan-laporan media lokal mengatakan sejumlah kelompok konservatif telah memrotes penyelenggaraan kontes tersebut, terutama karena keberatan soal bikini.
Harian The Jakarta Post melaporkan bahwa Deputi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan pemerintah telah meminta panitia Miss World mengikuti tradisi di Indonesia.
“Sebagian masyarakat di Indonesia masih menganggap tabu perempuan memakai bikini dan pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh," tulis harian tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan akan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menuntut pembatalan penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut.
"Kontes itu hanya alasan untuk memperlihatkan bagian-bagian tubuh perempuan yang seharusnya ditutup," ujar Mukri Aji, ulama dari MUI Jawa Barat. "Hal ini melanggar ajaran Islam."
Kelompok Islam garis keras Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan berencana akan melakukan protes dan mendesak kompetisi tersebut dipindahkan ke tempat lain.
Kontes Miss World ke-63 akan diadakan pada 28 September di Jakarta. Kontes ini pertama kali diadakan pada 1951, dan selama dekade pertama, pakaian para kontestan membuat banyak orang terkejut dan mendapat ulasan media, seiring naiknya pemirsa untuk acara yang ditayangkan di televisi tersebut. (AP/Reuters)
Penyelenggara Miss World mengatakan bahwa 137 perempuan dalam kompetisi ini akan mengenakan baju renang terusan, beberapa diantaranya ditutupi sarung.
“Hal ini masuk akal di sebuah negara yang lebih menyukai baju renang terusan," ujar ketua Organisasi Miss World di London, Julia Morley, Kamis (6/6).
"Saya kira bukan Indonesia saja negara yang memiliki budaya seperti itu. Namun kami ingin bekerja dengan menghormati setiap negara, dan saya kira jika kita pergi ke suatu negara, tidak ada alasan untuk tidak berperilaku menghormati (tradisi lokal)."
Morley menyangkal bahwa keputusan untuk tidak menampilkan bikini itu dibuat setelah adanya protes dari Indonesia mengenai kontes tersebut.
Namun, laporan-laporan media lokal mengatakan sejumlah kelompok konservatif telah memrotes penyelenggaraan kontes tersebut, terutama karena keberatan soal bikini.
Harian The Jakarta Post melaporkan bahwa Deputi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan pemerintah telah meminta panitia Miss World mengikuti tradisi di Indonesia.
“Sebagian masyarakat di Indonesia masih menganggap tabu perempuan memakai bikini dan pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh," tulis harian tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan akan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menuntut pembatalan penyelenggaraan kontes kecantikan tersebut.
"Kontes itu hanya alasan untuk memperlihatkan bagian-bagian tubuh perempuan yang seharusnya ditutup," ujar Mukri Aji, ulama dari MUI Jawa Barat. "Hal ini melanggar ajaran Islam."
Kelompok Islam garis keras Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan berencana akan melakukan protes dan mendesak kompetisi tersebut dipindahkan ke tempat lain.
Kontes Miss World ke-63 akan diadakan pada 28 September di Jakarta. Kontes ini pertama kali diadakan pada 1951, dan selama dekade pertama, pakaian para kontestan membuat banyak orang terkejut dan mendapat ulasan media, seiring naiknya pemirsa untuk acara yang ditayangkan di televisi tersebut. (AP/Reuters)