Duta Besar Amerika untuk Belanda bertengkar keras dengan wartawan Belanda pada hari pertamanya resmi bertugas atas komentar yang dicetuskannya pada tahun 2015 bahwa umat Islam (Muslim) membuat kekacauan di seluruh Eropa dan menuduh mereka "membakar mobil dan politisi" di Belanda.
Peter Hoekstra berulang kali ditanya dalam jumpa pers di Den Haag mengenai ucapannya dalam konferensi di Amerika yang disponsori oleh David Horowitz Freedom Center yang konservatif. Hoekstra mengatakan waktu itu, "Kekacauan di Belanda, ada mobil yang dibakar, ada politisi yang dibakar, dan ya, ada zona-zona terlarang di Belanda."
Hoekstra membuat komentar itu meskipun faktanya tidak ada dalam sejarah Belanda tentang politisi yang dibakar, dan tidak ada kawasan di negara itu yang dianggap zona terlarang.
Hoekstra, mantan anggota Kongres dari fraksi Republik, negara bagian Michigan, memberitahu wartawan yang mendesaknya untuk mengklarifikasi ucapannya, bahwa ia tidak akan bicara soal itu lagi, membuat marah wartawan yang pertanyaannya diputus oleh petugas pers.
Bulan lalu, Hoekstra membantah mengatakan hal itu. Kepada wartawan program Belanda saat ini, Nieuwsuur, ia mengatakan itu adalah "pernyataan yang salah - berita palsu."
Tetapi ia meminta maaf atas ucapannya itu dalam cuitan tanggal 23 Desember: "Saya menyampaikan beberapa pernyataan pada tahun 2015 dan menyesalkan pernyataan itu dalam wawancara dengan Nieuwsuur. Mohon terima permintaan maaf saya."
Hari Rabu (10/1), Hoekstra mengatakan kepada wartawan, ia akan berusaha memperkuat hubungan Amerika dan Belanda, negara asal keluarganya yang beremigrasi ke Amerika.
Presiden Donald Trump mencalonkan mantan anggota kongres itu sebagai duta besar untuk Belanda Juli lalu. Pencalonannya dikukuhkan Senat November lalu. [ka/ii]