Presiden AS Donald Trump menjadi sorotan utama pada Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), Senin malam (24/8), dan segera mengisyaratkan bahwa mempertahankan cara penanganannya terhadap pandemi virus corona dan krisis ekonomi yang terjadi kemudian merupakan hal paling penting untuk meraih masa jabatan kedua.
Pada malam pertama konvensi Partai Republik yang ditayangkan televisi secara nasional, Trump terlihat menyapa para petugas layanan kesehatan di Gedung Putih yang -bertentangan dengan pandangan banyak orang Amerika– memuji cara penanganannya terhadap pandemi virus corona.
“Kalian kelompok yang luar biasa,” kata Trump kepada beberapa petugas kesehatan dan dua penyintas Covid-19. Penyakit menular ini, menurut data Johns Hopkins University, telah menewaskan lebih dari 177 ribu orang di AS, terbanyak di antara negara manapun di dunia.
“Kita harus membuat virus China ini pergi,” kata Trump kepada kelompok tersebut di Ruang Timur Gedung Putih, suatu pengakuan yang jelas bahwa wabah virus yang tidak juga mereda ini merupakan ancaman terhadap upayanya terpilih kembali untuk masa jabatan kedua. Tak seorang pun di dalam kelompok tersebut yang mengenakan masker atau menjaga jarak satu sama lain seperti yang dianjurkan para pakar kesehatan.
BACA JUGA: Trump Siap Jadi Bintang Utama Konvensi Partai RepublikSetelah itu, di Ruang Diplomatik, Trump menyapa enam orang yang pernah ditahan di luar negeri, semuanya dibebaskan setelah upaya-upaya diplomatik pada masa kepresidenan Trump.
Michael White, yang ditahan dua tahun di Iran, mengatakan kepada Trump, “Anda mampu mengeluarkan saya dari penjara itu. Menakjubkan.”
Partai Demokrat merilis iklan yang mengolok-olok konvensi Partai Republik.
“Selamat datang ke RNC, Republican National Chaos atau Kekacauan Nasional Partai Republik,” kata narator dalam iklan berdurasi 30 detik yang dibuka dengan pemandangan pusat kota Charlotte. “Karena Trump menghadapi Covid dengan ketidakmampuannya yang menghancurkan lapangan kerja dan salah urus yang membawa maut, siswa dan guru dibiarkan sendiri, pengangguran dibiarkan tanpa bantuan penyelamat, orang-orang tua dibiarkan mati sendirian, ekonomi dibiarkan mati.”
Sederet anggota Partai Republik, kebanyakan berbicara dari Auditorium Melon yang kosong tidak jauh dari Gedung Putih, memuji Trump dan menyerukan agar ia dipilih kembali.
Putra sulungnya, Donald Trump Jr., menyebut lawan ayahnya dari partai Demokrat pada pemilu 3 November, mantan wakil presiden Joe Biden, sebagai “monster rawa Loch Ness,” suatu referensi pada pemerintah federal, dan ancaman bagi demokrasi AS.
Ia menyebut Demokrat adalah partainya “kerusuhan, penjarahan dan vandalisme” selama protes menentang ketidakadilan rasial di AS. Amerikanya Trump adalah negaranya peluang, katanya. [uh/ab]