Epidemi kolera yang melanda Haiti dan menewaskan sedikitnya 208 orang dilaporkan telah mencapai ibukota Port-au-Prince.
Kira-kira 2.600 orang, kebanyakan para pengungsi korban gempa bumi hebat yang menghantam Haiti bulan Januari, dilaporkan sakit sejak epidemi itu meluas minggu lalu.
Epidemi kolera itu tadinya hanya terpusat di kawasan Artibonite di Haiti tengah, tapi ada kecemasan bahwa penyakit menular itu bisa merebak ke kamp-kamp pengungsi yang kumuh di sekitar kota Port au-Prince dimana ratusan ribu orang pengungsi tinggal di kemah-kemah.
Sejumlah badan bantuan internasional telah membagikan tablet-tablet untuk pemurnian air minum, alat-alat kebersihan dan obat-obatan kepada penduduk di kawasan yang terkena kolera. Penyakit kolera disebabkan oleh air minum dan makanan yang tercemar bakteri. Penyakit itu kalau tidak segera diobati bisa mengakibatkan kematian dalam waktu singkat.
Sebelumnya, para pejabat kesehatan khawatir jika penyakit itu mencapai ibukota, maka dengan mudah bisa menyebar melalui kamp-kamp perumahan kumuh bagi ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa dahsyat Haiti pada bulan Januari.
Laporan terakhir dari para pejabat kesehatan Haiti mengatakan bahwa sedikitnya lima kasus kolera telah terdeteksi di Port-au-Prince, ibukota Haiti.
Jurubicara PBB bidang kemanusiaan, Imogen Wall, mengatakan kepada kantor berita Reuters kasus kolera itu "sangat cepat didiagnosis dan terisolasi." Ia mengatakan ibukota Port-au-Prince "bukan lokasi baru yang terjangkiti."