Korban tewas di lokasi kondominium Florida yang runtuh, Selasa (6/7/2021), mencapai 32 ketika empat mayat lagi ditarik dari puing-puing, sementara 113 orang masih belum ditemukan. Para pekerja terus menyisir puing-puing gedung berlantai 12 itu.
Setengah dari gedung tersebut, secara tak terduga runtuh pada 24 Juni, sementara sisanya Minggu malam (7/4/2021), diratakan dengan ledakan terkendali menggunakan 58 kilogram dinamit, ketika para pejabat menyatakan prihatin kemungkinan gedung itu akan runtuh saat badai tropis mendatang.
Hampir 2,5 juta kilogram puing-puing telah dipindahkan dari lokasi daerah metropolitan Surfside, di Miami, Florida. Petugas penyelamat mengatakan terus mencari korban selamat, tetapi tidak ada yang ditemukan sejak jam-jam awal pencarian setelah gedung itu runtuh pada tengah malam.
“Kita tahu bahwa dengan berlalunya hari setiap hari, semakin sulit untuk melihat keajaiban” kata Maggie Castro, petugas pemadam kebakaran dan paramedis di Departemen Penyelamatan Kebakaran Miami-Dade yang memberi pengarahan kepada keluarga setiap hari.
BACA JUGA: 3 Jenazah Lagi Ditemukan di Reruntuhan Kondominium di FloridaKepala Penyelamatan Kebakaran Miami-Dade, Alan Cominsky kepada wartawan Senin mengatakan kru pencarian dan penyelamatan "bergerak dengan kecepatan penuh" dan sekarang bisa dengan aman mengakses semua bagian dari tumpukan puing setelah bagian yang tersisa dari bangunan itu diledakkan. Tapi Cominsky mengatakan kru harus berhati-hati dengan petir dan hembusan angin yang bisa membawa puing-puing saat Badai Tropis Elsa melanda wilayah tersebut. Pencarian Selasa pagi ditunda selama 2 jam karena petir.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan dengan diledakkannya sisa bangunan yang runtuh itu, pencari "akan bisa mengakses setiap bagian dari tumpukan itu," termasuk kamar tidur utama di mana orang diyakini sedang tidur saat insiden runtuh terjadi.
Walikota Surfside Charles Burkett pada briefing Senin malam mengatakan sejak sisa bangunan diratakan "lokasi ini sekarang lebih sibuk dan lebih aktif daripada yang pernah disaksikannya sejak upaya pencarian dimulai."
Ia mengatakan alat berat yang tidak bisa bergerak di sekitar bagian-bagian tertentu dari lokasi pada hari-hari awal pencarian sekarang bisa beroperasi tanpa batas.
Pencarian orang, katanya, “akan berlanjut 24 jam sehari untuk masa yang belum ditentukan sampai semua orang ditarik keluar dari lokasi itu.
Dinas Cuaca Nasional mengatakan badai yang terputus-putus dengan hujan lebat dan angin kencang diperkirakan terjadi sepanjang hari Selasa dengan kondisinya secara bertahap mulai membaik Selasa malam ketika badai bergerak lebih jauh ke utara. [my/jm]