Korban Penembakan di Perbatasan Meksiko Mencapai 30

Seorang tentara memasuki rumah penuh peluru, yang ditandai dengan inisial CDG (Kartel Teluk), dan Z (Zetas), di Ciudad Victoria, di negara bagian Tamaulipas, Meksiko, 6 September 2014. (Foto: dok).

Pihak berwenang Meksiko, Jumat (11/1) mengatakan seorang tentara dan lima penyerang tewas dalam bentrokan antara kelompok bersenjata di di perbatasan utara negara bagian Tamaulipas, menjadikan korban tewas negara itu dalam dua hari yang diduga kekerasan terkait geng menjadi 30.

Sekelompok penyerang bersenjata menyerang patroli militer Kamis di jalan raya dekat Rio Grande, melukai seorang tentara yang kemudian meninggal karena lukanya, kata seorang pejabat negara Tamaulipas, yang tidak berwenang dikutip namanya. Pejabat itu mengatakan patroli membalas tembakan, menewaskan lima penyerang.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa pria bersenjata mengenakan rompi antipeluru dan menyamar sebagai anggota militer dan setidaknya satu dari kendaraan mereka memiliki pelat anti peluru yang terbuat dari baja. Lokasi konfrontasi di dekat Kota Miguel Aleman tersebut, telah lama didominasi oleh kartel narkoba Zetas.

Kota itu berada sekitar 80 kilometer barat McAllen, Texas, tempat yang dikujnungi Presiden AS Donald Trump, Kamis (10/1), untuk mendorong perluasan dinding perbatasan yang ada di sepanjang seluruh perbatasan.

Pejabat negara mengatakan jumlah korban tewas dalam tembak-menembak kartel narkoba yang diduga, Rabu (9/1) di dekat Miguel Aleman telah meningkat menjadi 24, dengan penemuan tiga mayat lagi.

Para ahli awalnya, tercatat 21 orang tewas, yang banyak ditemukan di tumpukan mayat hangus di lapangan dekat kendaraan yang terbakar. Pejabat berwenang mengatakan, Kamis (10/1) bahwa ditemukan tiga mayat lagi pada penyelidikan lanjutan.

Pembunuhan-pembunuhan itu tampaknya timbul akibat perselisihan antara kartel Teluk dan faksi kartel Zetas. [es/ft]