Korban Perahu Kayu Migran yang Karam di Lepas Pantai Italia Jadi 65 Orang Tewas

Puing-puing kapal karam terdampar di Steccato, Cutro, selatan Crotone, setelah kapal migran tenggelam di wilayah Calabria selatan Italia, 26 Februari 2023. (Alessandro SERRANO/AFP)

Peti mati para korban kapal migran yang karam di lepas pantai Italia, hari Selasa (28/2) berderet di kamar mayat darurat di Crotone. Pihak berwenang menunda rencana melihat jenazah di peti mati, untuk memberi lebih banyak waktu guna mengidentifikasi jenazah.

Para pejabat Italia mengatakan sedikitnya 65 migran tewas setelah kapal kayu yang mereka tumpangi mulai retak di laut lepas pantai Italia, Minggu (26/2). Sedikitnya 14 dari yang tewas adalah anak-anak. Beberapa mayat terdampar di sebuah resor di wilayah Calabria.

Sebuah perahu kayu migran yang penuh sesak menabrak beting sepanjang 100 meter di lepas pantai Cutro. Kapal itu pecah hari Minggu pagi di laut yang ganas.

Delapan puluh orang selamat, namun lebih banyak lagi yang dikhawatirkan tewas, karena kapal itu membawa sekitar 170 orang ketika berangkat pekan lalu dari Izmir, Turki.

Para penyintas itu termasuk orang-orang yang berhasil diselamatkan oleh pekerja darurat Italia dan lainnya yang dapat berenang ke darat setelah kapal mereka hancur, kata para pejabat.

BACA JUGA: Warga Italia Adakan Acara Peringatan untuk Migran yang Meninggal


Foto-foto menunjukkan bongkahan besar kapal di pantai dekat kota Steccato di Cutro, dan potongan kayu serta puing-puing lainnya di sepanjang pantai. “Ini adalah tragedi yang sangat besar,” kata Wali Kota Crotone Vincenzo.

Salah seorang pria dari kapal itu ditahan oleh otoritas Italia atas tuduhan perdagangan manusia. Jaksa mengidentifikasi tersangka penyelundup manusia yang diduga memungut biaya hampir $8.500 untuk setiap orang yang melakukan "pelayaran mematikan" itu dari Turki ke Italia.

Para korban selamat memperkirakan bahwa antara 150 hingga 200 orang berada di kapal naas itu, yang memulai perjalanan beberapa hari lalu dari Turki. Banyak migran itu berasal dari Pakistan dan Afghanistan.

Tim penyelamat mengangkat kantong jenazah korban yang terdampar di Steccato, Cutro, selatan Crotone, setelah kapal migran tenggelam di wilayah Calabria selatan Italia, 26 Februari 2023, . (STRINGER / ANSA / AFP)

Paus Fransiskus hari Minggu mengatakan, “Saya berdoa untuk mereka semua, untuk yang hilang dan para migran lain yang selamat.” Paus Fransiskus menambahkan dia juga berdoa untuk para penyelamat “dan bagi mereka yang menyambut baik” para migran.

Italia kewalahan dengan migran yang datang dari Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, dan tempat-tempat lain.

Italia telah meminta negara-negara Uni Eropa lainnya untuk meningkatkan dan menerima sebagian migran, banyak di antaranya tidak ingin tinggal di Italia, tetapi ingin melakukan perjalanan ke tempat lain di Eropa untuk mencari pekerjaan dan/atau bersatu kembali dengan anggota keluarga. [lt/ab]