Korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah akhir pekan lalu telah meningkat menjadi enam.
Fakta itu diketahui setelah tim-tim SAR berhasil menjangkau desa-desa yang akses masuknya terputus karena longsor.
Kepala Badan Mitigasi Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Selasa, bencana itu mengakibatkan enam orang tewas --termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, 43 orang luka-luka dan lebih dari 400 rumah rusak.
Sutopo mengatakan, saat ini masih ada satu kawasan yang belum berhasil dijangkau dan pihaknya telah mengirimkan dua helikopter untuk mendistribusikan bantuan dan menilai kerusakan di sana. Ia juga mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan meningkat.
Lembaga Survai Geologi Amerika mengatakan, gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang pulau Sulawesi Sabtu malam pada kedalaman 20 kilometer, dekat desa-desa di kawasan Parigi Moutong dan Sigi di Sulawesi Tengah.
Sutopo mengatakan, longsor telah menghalangi akses ke 14 desa di kawasan-kawasan sekitarnya. Sekitar 300 tentara, dan peralatan berat telah dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan.
Kepala Badan Mitigasi Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Selasa, bencana itu mengakibatkan enam orang tewas --termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, 43 orang luka-luka dan lebih dari 400 rumah rusak.
Sutopo mengatakan, saat ini masih ada satu kawasan yang belum berhasil dijangkau dan pihaknya telah mengirimkan dua helikopter untuk mendistribusikan bantuan dan menilai kerusakan di sana. Ia juga mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan meningkat.
Lembaga Survai Geologi Amerika mengatakan, gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang pulau Sulawesi Sabtu malam pada kedalaman 20 kilometer, dekat desa-desa di kawasan Parigi Moutong dan Sigi di Sulawesi Tengah.
Sutopo mengatakan, longsor telah menghalangi akses ke 14 desa di kawasan-kawasan sekitarnya. Sekitar 300 tentara, dan peralatan berat telah dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan.