Korban Tewas Konflik Israel-Lebanon Capai 1.640 Orang, Pemimpin Dunia Sampaikan Kekhawatiran

  • Associated Press

Asap mengepul di atas wilayah selatan Beirut setelah serangan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 29 September 2024. (Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS)

Firas Abiad, yang merupakan pejabat sementara Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon, mengatakan selain korban tewas, ada 8.408 korban luka-luka yang dilaporkan. 

PBB dan perwakilan masyarakat internasional menyampaikan keprihatinan mendesak pada Sabtu (28/9) tentang meningkatnya kekerasan antara Lebanon dan Israel ketika Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad melaporkan jumlah korban tewas di negaranya sejak konflik pecah 8 Oktober 2023 lalu telah mencapai 1.640 orang.

Firas Abiad, yang merupakan pejabat sementara Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon, mengatakan selain korban tewas, ada 8.408 korban luka-luka yang dilaporkan.

Sementara sejak 16 September 2024 lalu saja terdapat 1.030 korban tewas dan 6.352 luka-luka yang dilaporkan di Lebanon.

Negara-negara dan faksi anti-Israel di Timur Tengah pada Sabtu mengutuk keras serangan Israel sebelumnya yang menewaskan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon.

Kerusakan akibat serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah pada Jumat, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. (Foto: Ahmad Al-Kerdi/REUTERS)

Pesawat-pesawat tempur Israel pada Jumat (27/9) sore melancarkan serangan udara ke markas utama Hizbullah di Dahieh. Militer Israel mengatakan Nasrallah bersama beberapa komandan kelompok lainnya tewas.

Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah sehari kemudian.

PBB Sampaikan Keprihatinan

Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan sangat prihatin dengan peningkatan dramatis kejadian di Beirut, Lebanon, dalam 24 jam terakhir, kata juru bicaranya pada hari Sabtu. “Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur,” kata Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan.

“Rakyat Lebanon, rakyat Israel, serta wilayah yang lebih luas, tidak mampu melakukan perang habis-habisan,” tambah pernyataan itu.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengadakan rapat kabinet pada Sabtu malam. Ia mengutuk sikap Israel yang mengabaikan hukum dan legitimasi, dan mengutip serangkaian serangan di Beirut selatan sebagai bukti nyata. Mikati menegaskan kembali seruannya kepada masyarakat internasional untuk berupaya menghentikan agresi Israel dan memaksa negara itu mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.

Hamas Sampaikan Belasungkawa atas Kematian Nasrallah

Pada hari yang sama, kelompok militan Palestina, Hamas, mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian pemimpin Hizbullah Nasrallah dan mengutuk tindakan agresi Israel. Hamas menekankan bahwa serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di Beirut selatan dan agresinya terhadap Lebanon adalah hal yang “keterlaluan.”

Mereka menuduh Israel secara terbuka mengancam keamanan dan perdamaian internasional, sehingga membahayakan keselamatan dan stabilitas kawasan. Hamas juga menjanjikan solidaritas dengan Hizbullah untuk melawan agresi Israel.

BACA JUGA: Pembunuhan Pemimpin Hizbullah: Keadilan atau Pembalasan? Reaksi Pemimpin Dunia Beragam

Irak Umumkan Tiga Hari Berkabung

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati "kemartiran" Nasrallah dan mengutuk serangan udara Israel. Presiden Irak Abdul Latif Rashid mengatakan tindakan agresi Israel menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas kawasan.

Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman menggambarkan meninggalnya Nasrallah sebagai “kerugian besar” dan “kutukan yang menghantui Israel hingga Israel musnah.” Kelompok tersebut menyatakan tiga hari berkabung dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

Rusia Desak Israel Hentikan Operasi Militer di Lebanon

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakan Israel membunuh pemimpin Hizbullah, dengan mengatakan hal tersebut akan membawa konsekuensi yang sangat buruk bagi Lebanon dan seluruh Timur Tengah. Rusia meminta Israel untuk segera menghentikan operasi militer guna menciptakan kondisi untuk mediasi krisis.

Saluran televisi lokal di Lebanon, MTV, pada hari Sabtu meminta agar pesawat sipil Iran tidak memasuki wilayah udara negara itu setelah Israel mengancam akan menggunakan kekerasan terhadapnya.

Menurut laporan itu, Israel telah memperingatkan pengawas lalu lintas udara di Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri bahwa mereka akan menggunakan “kekuatan” jika pesawat mendarat. Menyusul peringatan Israel itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Ali Hamieh memerintahkan pihak bandara untuk tidak mengizinkan pesawat itu memasuki wilayah udara Lebanon atau mendarat di bandara tersebut. [em/ab]