Pemerintah Kenya mengatakan telah mengerahkan lebih banyak pasukan untuk membantu keamanan di Mpeketoni dan menganjurkan kepada penduduk kota itu agar waspada.
Gubernur sebuah daerah pantai Kenya mengatakan jumlah yang meninggal akibat serangan militan al-Shabab Minggu malam (15/6) telah meningkat menjadi 52 orang.
Gubernur Lamu County Issa Timamy juga mengatakan kepada VOA siaran bahasa Swahili VOA, Senin, bahwa pemerintah Kenya telah mengerahkan lebih banyak pasukan untuk membantu keamanan di Mpeketoni dan menganjurkan kepada penduduk kota itu agar waspada.
Para saksi mengatakan paling sedikit 30 orang bersenjata naik beberapa kendaraan ke kota itu dan menyerang hotel-hotel, sebuah kantor polisi, rumah-rumah dan tempat-tempat umum lain. Sebagian orang tewas sedang berkumpul menonton Piala Dunia sepakbola.
Para saksi mengatakan orang-orang bersenjata itu, dalam beberapa kasus, tampak menarget non-Muslim.
Sebuah pernyataan yang dimuat dalam situs internet yang mendukung al-Shabab mengatakan kelompok yang berhubungan dengan al-Qaida itu, yang berbasis di Somalia, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam pernyataan mengatakan, al-Shabab mengatakan serangan itu adalah pembalasan atas pembunuhan ulama-ulama Muslim di kota Mombasa, Kenya, dimana beberapa pemimpin agama telah dibunuh dalam dua tahun terakhir. Tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah Kenya.
Kelompok militan itu juga menyatakan Kenya sebagai “zona perang” dan memperingatkan wisatawan dan orang asing agar jangan mengunjunginya.
Gubernur Lamu County Issa Timamy juga mengatakan kepada VOA siaran bahasa Swahili VOA, Senin, bahwa pemerintah Kenya telah mengerahkan lebih banyak pasukan untuk membantu keamanan di Mpeketoni dan menganjurkan kepada penduduk kota itu agar waspada.
Para saksi mengatakan paling sedikit 30 orang bersenjata naik beberapa kendaraan ke kota itu dan menyerang hotel-hotel, sebuah kantor polisi, rumah-rumah dan tempat-tempat umum lain. Sebagian orang tewas sedang berkumpul menonton Piala Dunia sepakbola.
Para saksi mengatakan orang-orang bersenjata itu, dalam beberapa kasus, tampak menarget non-Muslim.
Sebuah pernyataan yang dimuat dalam situs internet yang mendukung al-Shabab mengatakan kelompok yang berhubungan dengan al-Qaida itu, yang berbasis di Somalia, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam pernyataan mengatakan, al-Shabab mengatakan serangan itu adalah pembalasan atas pembunuhan ulama-ulama Muslim di kota Mombasa, Kenya, dimana beberapa pemimpin agama telah dibunuh dalam dua tahun terakhir. Tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah Kenya.
Kelompok militan itu juga menyatakan Kenya sebagai “zona perang” dan memperingatkan wisatawan dan orang asing agar jangan mengunjunginya.