Para pemimpin Korea Selatan dan Uni Eropa sepakat, pada Senin (22/5), untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia terkait invasinya ke Ukraina dan mengecam uji coba rudal balistik Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Seoul setelah ketiganya menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang, pada akhir minggu lalu.
"Kami sepakat untuk menjaga dan meningkatkan tekanan bersama terhadap Rusia, terutama melalui penerapan yang efektif dari tindakan pembatasan masing-masing," ujar ketiga pemimpin dalam pernyataan bersama. "Kami berkomitmen untuk mendukung pemulihan Ukraina dan pembangun kembali serta tetap teguh dalam mendukung Ukraina selama yang dibutuhkan."
BACA JUGA: Beijing Tegur Jepang, Inggris, dan Sebut KTT G7 'Anti-China'Michel mengatakan serangan Rusia yang terhadap Ukraina yang masih berlanjut menunjukkan bahwa kerja sama yang lebih dalam antara Korea Selatan dan Uni Eropa "bukan sebuah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan penting."
Ketiga pemimpin tersebut juga menyerukan Korea Utara untuk menghentikan aksinya yang meningkatkan ketegangan militer dan meminta negara tersebut untuk kembali kepada pembicaraan pelucutan nuklir.
"Uni Eropa tidak akan pernah menerima kepemilikan (Korea Utara) terhadap senjata nuklir sebagai suatu kondisi yang normal, seperti kami tidak menerima agresi militer Rusia ke Ukraina," ujar von der Leyen dalam konferensi pers bersama.
Yoon mengatakan ketiga pemimpin itu menyebut program nuklir dan misil Korea Utara menebar ancaman yang luas di luar Semenanjung Korea. [jm/ka/rs]