Kementerian unifikasi Korea Selatan menerima tawaran tersebut Kamis (6/6), dan mengatakan pihaknya ingin membina rasa saling percaya.
Korea Selatan telah menerima tawaran Korea Utara untuk mengadakan pembicaraan resmi, dalam suatu terobosan diplomatik yang mungkin setelah berpekan-pekan hubungan memburuk di semenanjung Korea itu.
Komisi Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea secara resmi tanpa diduga hari Kamis menawarkan untuk mengadakan pembicaraan mengenai proyek-proyek komersial yang macet. Komisi itu juga mengisyaratkan isu-isu kemanusiaan juga bisa dibahas.
Kementerian unifikasi Korea Selatan segera menerima tawaran tersebut, dan mengatakan pihaknya ingin membina rasa saling percaya dengan negara tetangganya. Kementerian itu kemudian mengatakan, pihaknya ingin mengadakan pembicaraan tingkat menteri di ibukota Korea Selatan tanggal 12 Juni. Belum ada tanggapan lebih jauh atas proposal itu dari Korea Utara.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik persetujuan itu, dengan menyebutnya sebuah “perkembangan yang membesarkan hati untuk meredakan ketegangan dan menggalakkan perdamaian dan stabilitas” di kawasan itu.
Ban Ki-moon, yang berasal dari Korea Selatan, mendesak kedua negara Korea itu memanfaatkan kesempatan itu dan berjanji untuk “melakukan segala daya” untuk mendukung rekonsiliasi antar-Korea.
Komisi Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea secara resmi tanpa diduga hari Kamis menawarkan untuk mengadakan pembicaraan mengenai proyek-proyek komersial yang macet. Komisi itu juga mengisyaratkan isu-isu kemanusiaan juga bisa dibahas.
Kementerian unifikasi Korea Selatan segera menerima tawaran tersebut, dan mengatakan pihaknya ingin membina rasa saling percaya dengan negara tetangganya. Kementerian itu kemudian mengatakan, pihaknya ingin mengadakan pembicaraan tingkat menteri di ibukota Korea Selatan tanggal 12 Juni. Belum ada tanggapan lebih jauh atas proposal itu dari Korea Utara.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik persetujuan itu, dengan menyebutnya sebuah “perkembangan yang membesarkan hati untuk meredakan ketegangan dan menggalakkan perdamaian dan stabilitas” di kawasan itu.
Ban Ki-moon, yang berasal dari Korea Selatan, mendesak kedua negara Korea itu memanfaatkan kesempatan itu dan berjanji untuk “melakukan segala daya” untuk mendukung rekonsiliasi antar-Korea.