Korea Utara, pada Kamis (27/1), menembakkan dua rudal balistik lagi, menurut Korea Selatan, menjadikan Januari bulan tersibuk bagi peluncuran rudal Korea Utara.
Dalam peringatan kepada wartawan, pihak militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara meluncurkan apa yang diduga sebagai dua rudal balistik jarak pendek ke arah laut di lepas pantai timurnya sekitar pukul 8 pagi waktu setempat.
BACA JUGA: Ancaman Rudal Korea Utara Timbulkan Pertanyaan Soal Status Situs Nuklir yang telah DibekukanDilaporkan bahwa rudal-rudal itu diluncurkan dari daerah dekat Hamhung, kota di pantai timur Korea Utara, dan menempuh jarak sekitar 190 kilometer pada ketinggian 20 kilometer.
Dalam bulan ini, Korea Utara telah melakukan enam kali uji coba rudal, menembakkan setidaknya 10 rudal ke laut. Menurut analis, itu adalah peluncuran rudal Korea Utara terbanyak dalam satu bulan, melampaui yang terjadi pada Maret 2020, ketika Korea Utara meluncurkan delapan buah rudal.
BACA JUGA: Amerika dan Sekutu Serukan Sanksi terhadap Korea UtaraKegilaan Korea Utara akan rudal tampaknya antara lain untuk menekan Amerika Serikat dan Korea Selatan, yang telah menyerukan agar Korea Utara kembali kepada pembicaraan nuklir.
Mark Lambert, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk urusan Jepang dan Korea, pada Rabu (26/1) mengatakan Amerika akan "pergi ke mana saja" dan "membicarakan apa saja" dengan Korea Utara.
BACA JUGA: Orang Tua Mahasiswa AS yang Disiksa Korea Utara Mendapatkan TunjanganKorea Utara menolak terlibat pembicaraan, dengan mengatakan Amerika harus terlebih dahulu membuat konsesi militer dan ekonomi.
Korea Utara kemungkinan memiliki beberapa motivasi lain untuk menguji coba rudal, antara lain memperkuat dukungan politik domestik bagi pemimpin Kim Jong Un, memastikan kinerja senjata baru dan menunjukkan kemampuannya dalam bertahan. [ka/rs]