Korea Utara mengkonfirmasi pihaknya menembakkan dua roket jarak dekat, Kamis (31/10). Peluncuran kemarin adalah peluncuran ke-12 yang dilakukan Pyongyang tahun ini sembari meningkatkan tekanan pada AS menjelang tenggat pembicaraan nuklir pada akhir tahun.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Jumat waktu setempat melaporkan"kesuksesan" uji coba sistem peluncur "super-besar" multiroket. Menyusul tes serupa tahun ini, pejabat AS mengkategorikan senjata itu sebagai rudal balistik jarak dekat.
KCNA mengatakan peluncuran terbaru itu dimaksudkan untuk "memverifikasi sistem tembakan beruntun peluncur." Uji coba itu tidak diawasi oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kata KCNA.
"Kesempurnaan sistem tembakan beruntun telah diverifikasi melalui uji coba untuk benar-benar menghancurkan dengan kekuatan super, kelompok target musuh dan daerah sasaran yang ditunjuk oleh serangan mendadak dari sistem senjata peluncur roket multi yang super besar," lapor KCNA.
Proyektil itu, yang diluncurkan dari wilayah Suncheon provinsi Pyongan Selatan, terbang sekitar 370 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 90 kilometer, kata militer Korea Selatan. [my/pp]