Korea Utara Percepat Penggalian Terowongan di Lokasi Tes Nuklir

Seorang pria d berjalan melewati layar TV yang sedang menyiarkan berita mengenai kemungkinan tes nuklir Korea Utara, Tokyo, 3 September 2017.

Korea Utara meningkatkan penggalian terowongan di lokasi uji coba nuklir utama, kata sebuah lembaga AS, bahkan ketika ketegangan mereda di semenanjung itu, setelah dimulainya kembali dialog antar-Korea yang selama ini terhenti.

Foto satelit menunjukkan peningkatan aktivitas di lokasi Punggye-ri. Troli dan personel pertambangan sering terlihat dan tumpukan limbah penggalian makin menumpuk, kata situs 38North yang terpercaya, Kamis (11/1).

"Kegiatan ini menekankan upaya Korea Utara untuk terus menerus mempertahankan lokasi Punggye-ri sebagai pengujian nuklir di masa depan," kata situs web tersebut, seperti dilaporkan AFP.

Lima tes nuklir Pyongyang terakhir dilakukan di bawah Gunung Mantap di Punggye-ri, di barat laut negara itu, semuanya di Terowongan Utara.

Setelah terjadi serangkaian gempa kecil di daerah itu, 38North mengatakan Oktober lalu bahwa tempat itu mungkin menderita kondisi geologis "Tired Mountain Syndrome" atau Sindrom Gunung Yang Letih.

Sindrom itu mengacu pada dampak ledakan nuklir di bawah tanah pada batuan sekitarnya, yang banyak retak dan menjadi semakin kropos.

Di tempat lain di lokasi itu ada aktivitas yang tidak biasa. Sekitar 100-120 personel berbaris dalam formasi di halaman. Tidak diketahui tujuan kegiatan tersebut.

Foto-foto itu diambil pada Desember, sesaat sebelum pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un menyampaikan pidato Tahun Baru, untuk memperingatkan Presiden AS, Donald Trump tentang "tombol nuklir" di mejanya. Pada saat yang sama Kim Jong-Un menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Seoul. [ps/jm]