Korea Utara menyiagakan militernya dan memperingatkan tentang konsekuensi-konsekuensi dahsyat, menanggapi latihan militer yang dipimpin Amerika Serikat di dekat Semenanjung Korea.
Seorang juru bicara militer Korea Utara hari Selasa (8/10) mengatakan kepada media pemerintah bahwa semua tentara telah diperintahkan agar siaga untuk setiap saat melancarkan operasi militer.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengukuhkan bahwa militer Korea Utara berada dalam siaga tinggi.
Ancaman tersebut muncul sementara Amerika memindahkan armada kapal perangnya ke pelabuhan Busan, Korea Selatan, untuk melakukan apa yang disebut para pejabat sebagai latihan SAR rutin.
Pyongyang terutama marah atas keikutsertaan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington.
Artikel di kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengklaim kapal itu mengangkut sedikitnya 100 bom nuklir.
Diperingatkan juga bahwa semakin dekat pasukan Amerika ke Korea Utara, semakin tak terduga pula akibat yang akan ditimbulkannya.
Pyongyang kerap mengancam aksi militer sebagai tanggapan atas latihan bersama Amerika-Korea Selatan, tetapi tidak pernah mewujudkannya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengukuhkan bahwa militer Korea Utara berada dalam siaga tinggi.
Ancaman tersebut muncul sementara Amerika memindahkan armada kapal perangnya ke pelabuhan Busan, Korea Selatan, untuk melakukan apa yang disebut para pejabat sebagai latihan SAR rutin.
Pyongyang terutama marah atas keikutsertaan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington.
Artikel di kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengklaim kapal itu mengangkut sedikitnya 100 bom nuklir.
Diperingatkan juga bahwa semakin dekat pasukan Amerika ke Korea Utara, semakin tak terduga pula akibat yang akan ditimbulkannya.
Pyongyang kerap mengancam aksi militer sebagai tanggapan atas latihan bersama Amerika-Korea Selatan, tetapi tidak pernah mewujudkannya.