Pemerintah Korea Selatan segera membalas serangan Korea Utara dengan membakkan artileri ke perairan Korea Utara, Senin (31/3).
Korea Utara menembakkan artileri ke perairan Korea Selatan, yang tampaknya sebagai reaksi atas latihan militer yang sedang diadakan antara Amerika dan Korea Selatan.
Seoul segera membalas dengan menembakkan artileri ke perairan Korea Utara, Senin (31/3). Para pejabat mengatakan peluru artileri tidak ada yang mengenai daratan di kedua sisi perbatasan laut bagian barat dan tidak ada yang cedera.
Pejabat Korea Selatan mengatakan sebagian penduduk pulau-pulau perbatasan diungsikan ke tempat perlindungan sebagai langkah berjaga-jaga.
Jenderal Amerika Serikat Paul Kennedy mengatakan latihan bersama itu berlangsung di sekitar 360 kilometer utara Seoul dan tidak punya tujuan politik.
Utara dalam beberapa minggu ini telah meningkatkan ucapan-ucapan yang mengancam dan melakukan beberapa peluncuran roket dan misil balistik ke perairan lepas pantai timur semenanjung Korea.
Pyongyang mengancam Minggu akan melakukan apa yang disebutnya “bentuk baru percobaan nuklir” setelah Dewan Keamanan PBB mengutuk peluncuran misil balistik Korea Utara baru-baru ini.
Malcolm Cook, seorang analis di Institut Kajian Asia Tenggara yang berbasis di Singapura, mengatakan kepada VOA hal ini bisa berarti Utara telah mengembangkan kemampuan untuk membangun sebuah hulu ledak nuklir.
Menurut Cook, tembak menembak artileri Senin tidak seserius tenggelamnya kapal perang Korea Selatan pada Maret 2010, dan gempuran Korea Utara terhadap Pulau Yeonpyeong pada bulan November tahun yang sama yang menewaskan empat orang.
Seoul segera membalas dengan menembakkan artileri ke perairan Korea Utara, Senin (31/3). Para pejabat mengatakan peluru artileri tidak ada yang mengenai daratan di kedua sisi perbatasan laut bagian barat dan tidak ada yang cedera.
Pejabat Korea Selatan mengatakan sebagian penduduk pulau-pulau perbatasan diungsikan ke tempat perlindungan sebagai langkah berjaga-jaga.
Jenderal Amerika Serikat Paul Kennedy mengatakan latihan bersama itu berlangsung di sekitar 360 kilometer utara Seoul dan tidak punya tujuan politik.
Utara dalam beberapa minggu ini telah meningkatkan ucapan-ucapan yang mengancam dan melakukan beberapa peluncuran roket dan misil balistik ke perairan lepas pantai timur semenanjung Korea.
Pyongyang mengancam Minggu akan melakukan apa yang disebutnya “bentuk baru percobaan nuklir” setelah Dewan Keamanan PBB mengutuk peluncuran misil balistik Korea Utara baru-baru ini.
Malcolm Cook, seorang analis di Institut Kajian Asia Tenggara yang berbasis di Singapura, mengatakan kepada VOA hal ini bisa berarti Utara telah mengembangkan kemampuan untuk membangun sebuah hulu ledak nuklir.
Menurut Cook, tembak menembak artileri Senin tidak seserius tenggelamnya kapal perang Korea Selatan pada Maret 2010, dan gempuran Korea Utara terhadap Pulau Yeonpyeong pada bulan November tahun yang sama yang menewaskan empat orang.