Korea Utara Tolak Perjanjian Non-Agresi AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) dalam peringatan ke-65 berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2013 (Foto: dok).

Korea Utara menolak menandatangani perjanjian non-agresi yang ditawarkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry pekan lalu dengan syarat denuklirisasi Pyongyang.
Dalam pernyataan melalui kantor berita resmi KCNA hari Sabtu (12/10), juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara mengatakan Amerika Serikat harus menghentikan sanksi-sanksi yang diberlakukan setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir bulan Februari, dan menghentikan provokasi, termasuk latihan militer di Semenanjung Korea.

Beberapa hari sebelumnya, Pyongyang mengecam latihan militer gabungan antara Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat selama dua hari, yang disebutnya sebagai konfrontasi.

Pernyataan keras itu merupakan tanggapan terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry belum lama ini. Dalam kunjungan ke Jepang, Kerry mengatakan bahwa pintu perundingan dengan Korea Utara terbuka jika Pyongyang meninggalkan program nuklirnya dan memenuhi tuntutan masyarakat internasional. Kerry menegaskan Washington siap menjalin hubungan damai dengan Pyongyang jika Korea Utara memutuskan untuk melakukan denuklirisasi.