Korsel Berlakukan Siaga Tertinggi di Tengah Ancaman Wabah Korona

Para petugas mengenakan pakaian khusus saat akan menyemprotkan disinfektan di sebuah pasar di kota tenggara Daegu sebagai tindakan pencegahan saaat merebaknya wabah korona di Korea Selatan, 23 Februari 2020.

Sekolah-sekolah di Korea Selatan tutup dan berbagai kegiatan besar -- termasuk konser dan acara pembukaan Liga Sepak Bola Korea – ditunda pada hari Senin (24/2), menyusul usaha pihak berwenang negara untuk membatasi penyebaran virus korona. Hingga akhir pekan lalu, Korea Selatan telah mengukuhkan ada lebih dari 800 kasus virus korona di negara itu.

Pusat wabah virus korona di Korea Selatan adalah Daegu, yang terletak di wilayah tenggara negara itu, di mana pihak berwenang mendesak warga untuk tidak ke luar rumah.

Sementara banyak kegiatan bisnis ditutup, sebuah pusat perbelanjaan besar dibuka, Senin (24/2). Antrian panjang terlihat mengelilingi bangunan itu. Banyak di antara mereka ingin membeli masker penutup wajah yang sudah sangat langka dan harganya luar biasa mahal.

Pihak berwenang mengirimkan SMS peringatan bahaya ke masyarakat mengenai lokasi-lokasi di mana pasien yang tertular virus korona pernah berkunjung. Peringatan dalam bahasa Korea dan Inggris itu dikirim beberapa kali dalam sehari, sekaligus merinci kasus-kasus infeksi baru.

Banyak gedung kantor memasang kamera pemantau suhu untuk memonitor orang-orang yang masuk. Berbagai pamflet ditempel di pinggir jalan, stasiun bis dan stasiun kereta untuk mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan. Banyak bisnis bahkan dengan sengaja menyediakan cairan antiseptik untuk membersihkan tangan.

Ada keprihatinan,wabah birus korona dapat merugikan ekonomi Korea Selatan, yang pertumbuhannya saat ini sudah melambat. Saat ditutup, pasar saham Korea Selatan turun hampir empat persen pada hari Senin (24/2). [ab/uh]