Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji penembakan rudal jelajah baru yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam. Ia juga meninjau upaya-upaya membangun sebuah kapal selam bertenaga nuklir sambil menegaskan lagi tujuannya untuk melawan apa yang ia gambarkan sebagai ancaman eksternal yang kian besar, kata media pemerintah hari Senin.
Laporan ini muncul sehari setelah militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah di atas perairan di dekat kota pelabuhan di bagian timur, Sinpo, di mana Korea Utara memiliki galangan kapal besar untuk membuat kapal selam. Ini merupakan uji terbaru dari serangkaian demonstrasi senjata oleh Korea Utara di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS, Korea Selatan dan Jepang.
Lee Sung Joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, "Kami pikir ada kemungkinan Korea Utara membesar-besarkan waktu penerbangannya. Militer Korea Selatan dan AS sedang menganalisis peluncuran tersebut.”
BACA JUGA: Korsel: Korut Tembakkan Beberapa Rudal Jelajah ke LautLee menambahkan bahwa pihaknya menduga waktu terbang rudal itu lebih singkat daripada yang diklaim oleh Korea Utara dan sejauh pengetahuan militer Korea Selatan, senjata berbahan bakar padat belum dikembangkan.
Dalam beberapa tahun ini, Korea Utara telah menguji coba berbagai jenis rudal yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam, sementara negara itu berupaya memiliki kemampuan untuk melakukan serangan nuklir dari bawah permukaan air. Secara teori, kemampuan tersebut akan meningkatkan pencegahan dengan memastikan kemampuan bertahan untuk membalas setelah mengalami serangan nuklir di darat.
Kapal selam-kapal selam yang menembakkan rudal juga akan menambah ancaman maritim dari Korea Utara yang memiliki kumpulan senjata berbahan bakar padat yang kian banyak jumlahnya. Senjata yang dapat diluncurkan dari kendaraan di darat itu dirancang untuk membuat kewalahan pertahanan rudal Korea Selatan, Jepang dan AS. [uh/lt]