Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Selasa (28/9) menyebut peluncuran rudal terbaru Korea Utara “disesalkan.”
Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek ke laut pada Selasa pagi, kata negara-negara tetangganya, dalam uji coba senjata terbaru oleh Korea Utara yang telah menimbulkan pertanyaan tentang ketulusan tawarannya baru-baru ini untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan.
Rincian peluncuran itu sedang dianalisis oleh otoritas Korea Selatan dan Amerika.
Namun Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan Korea Utara menembakkan “apa yang bisa menjadi rudal balistik” dan bahwa pemerintahnya meningkatkan kewaspadaan dan pengawasannya.
BACA JUGA: KCNA: Adik Pemimpin Korut Tuntut Korsel Cabut ‘Kebijakan Bermusuhan’Jumat dan Sabtu lalu, Kim Yo Jong, saudara perempuan yang berpengaruh dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan negaranya terbuka untuk melanjutkan pembicaraan dan langkah rekonsiliasi dengan Korea Selatan jika syarat-syaratnya terpenuhi.
Sejumlah ahli mengatakan Korea Utara ingin Korea Selatan berusaha membantunya memperoleh keringanan sanksi yang pemberlakuannya dipimpin oleh Amerika.
Korea Selatan menyebut pernyataan itu “bermakna” tetapi mendesak Korea Utara untuk memulihkan saluran komunikasi sebelum pembicaraan apa pun antara kedua negara bisa diatur.
BACA JUGA: Militer Korsel: Korea Utara Tembakan Misil Tak DikenalJalur komunikasi tetap tidak aktif selama sekitar 15 bulan, dan pemulihannya bisa menjadi tolok ukur untuk menilai seberapa serius Korea Utara dengan tawarannya untuk pembicaraan bersyarat tersebut.
Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan pada hari Selasa (28/9) bahwa Korea Utara tetap tidak menanggapi upaya Korea Selatan untuk bertukar pesan melalui saluran tersebut. [lt/uh]