Korsel Pertimbangkan Penarikan Sebagian Pasukan dari Zona Demiliterisasi

Seorang tentara Korea Utara (tengah, atas), mengawasi sisi selatan, saat tiga tentara Korea Selatan berjaga di desa perbatasan Panmunjom, yang memisahkan kedua Korea sejak Perang Korea, di Paju, Korea Selatan. (Foto: dok).

Korea Selatan sedang mempertimbangkan penarikan sebagian pasukan dari zona demiliterisasi yang memisahkan negara itu dari Korea Utara, dalam langkah pertama untuk mengubah kawasan itu menjadi suatu “zona damai.”

Kementerian Pertahanan, Selasa (24/7) mengeluarkan laporan kepada para legislator, yang menyatakan pihaknya akan memindahkan sebagian tentara dan peralatan dari pos-pos penjaga perbatasan atas dasar uji coba, sebelum berangsur-angsur menarik semua pasukan dalam beberapa tahap dari zona demiliterisasi itu.

Rencana militer itu merupakan bagian dari suatu kesepakatan yang dicapai antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam pertemuan puncak mereka April lalu di Panmunjom. Kedua pemimpin sepakat untuk menghentikan semua tindak bermusuhan dan mengubah zona demiliterisasi itu menjadi suatu zona damai.

Tentara Korea Utara berpatroli di desa gencatan senjata, di Demilitarized Zone (DMZ) yang memisahkan kedua Korea di Panmunjom, Korea Utara, 20 Juni 2018. (Foto: dok).

Kementerian Pertahanan juga memberitahu para legislator mengenai upayanya untuk membuat suatu program gabungan dengan Korea Utara dan Amerika Serikat untuk menggali sisa-sisa kerangka korban perang yang dikubur di zona penyangga itu.

Zona demiliterisasi dibentuk sebagai bagian dari gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953, yang memisahkan Korea Utara yang dipimpin komunis dan Korea Selatan yang demokratis, meskipun kedua pihak secara teknis masih dalam keadaan perang. [uh/ab]