Korea Utara telah meluncurkan serangkaian provokasi dalam waktu 24 jam dalam sikap ofensif yang berkelanjutan, termasuk uji coba rudal balistik lainnya, penerbangan pesawat militer, dan penembakan ratusan peluru artileri di sepanjang kedua pantai Semenanjung Korea.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan Jumat malam pihaknya mendeteksi sekitar 390 tembakan artileri di sepanjang pantai barat dan timur mulai pukul 5 sore sampai pukul 7 malam waktu setempat. Di sepanjang pantai barat, ada sekitar 300 tembakan artileri dari Teluk Haeju, Korea Utara ke Jangsagot, kata JCS, sementara 90 tembakan lainnya terdengar dari Jangjon, Provinsi Gangwon, ke arah Laut Timur.
BACA JUGA: Militer Korsel Peringatkan Korut Soal Uji Coba RudalSekitar 130 perahu nelayan diminta kembali ke pelabuhan dari perairan barat laut sebagai tindakan pencegahan, kata Penjaga Pantai Korea Selatan.
Tembakan artileri Korea Utara mendarat di zona penyangga maritim di kedua sisi semenanjung, menurut JCS. Hal itu dikatakan melanggar pakta pengurangan ketegangan, Perjanjian Militer Komprehensif (CMA), yang ditandatangani pada September 2018 oleh Korea Selatan dan Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Jumat (14/10) mengatakan nasib pakta militer antar-Korea itu akan ditentukan oleh langkah Korea Utara selanjutnya. [lt/pp]