Media pemerintah Jepang melaporkan sebuah roket Korea Utara yang membawa satelit mata-mata kedua meledak di udara pada hari Senin (27/5) setelah negara-negara tetangganya menegur dengan keras rencana peluncuran roket itu.
Kantor Perdana Menteri Jepang mengeluarkan peringatan rudal di Pulau Okinawa, setelah Korea Utara meluncurkan roket itu. Namun kemudian mencabut peringatan itu dan mengatakan roket itu diyakini tidak mengarah ke wilayahnya.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi dalam konperensi pers di Tokyo tidak lama setelah peluncuran roket Korea Utara itu mengatakan “benda itu menghilang di atas Laut Kuning dan diperkirakan tidak ada benda yang masuk ke luar angkasa.”
Korea Utara memberitahu pasukan penjaga pantai Jepang tentang rencana peluncuran “roket satelit” itu dengan memberikan peringatan waspada di perairan antara Semenanjung Korea dan China, dan di sebelah timur Pulau Luzon di Filipina. Mereka mengindikasikan peluncuran akan dilakukan antara tanggal 27 Mei hingga 3 Juni.
BACA JUGA: Kim Jong Un Disebut Gencar Perkuat Nuklir Korut, Pantau Uji Coba RudalKantor berita resmi Korea KCNA mengatakan pihaknya telah meluncurkan satelit mata-mata dengan roket peluncuran ruang angkasa baru di pusat ruang angkasa utama di barat laut. Namun KCNA menambahkan roket itu meledak dalam penerbangan pertama beberapa saat setelah lepas landas, diduga karena masalah mesin.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi lintasan peluncuran yang diyakini berasal dari satelit mata-mata itu. Ditambahkannya, roket Korea Utara diluncurkan ke arah Selatan lepas pantai barat Semenanjung Korea. Empat menit setelah peluncuran, terlihat banyak pecahan di perairan.
Pihak intelijen Korea Selatan dan Amerika masih menganalisa apakah peluncuran itu berhasil atau tidak. [em/jm]