Korea Utara telah memamerkan apa yang disebutnya sebagai misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), perkembangan terkini dalam program senjatanya yang maju pesat
Beberapa misil tersebut dipamerkan melewati Lapangan Kim Il Sung di tengah kota Pyongyang dalam parade militer malam hari, sebut media pemerintah hari Jumat (15/1).
Dengan menggunakan bahasa berbunga-bunga, kantor berita pemerintah KCNA menyebut misil itu sebagai “senjata paling kuat di dunia.” Korea Utara juga memamerkan sebuah misil jarak pendek baru dalam parade itu.
Dengan mengenakan jaket kulit hitam dan topi bulu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri acara hari Kamis itu, yang menandai berakhirnya pertemuan penting Partai Pekerja yang berkuasa.
Ini adalah parade militer ke-dua Korea Utara dalam kurun sekitar tiga bulan. Pada parade Oktober lalu, Korea Utara memamerkan misil balistik antarbenuanya yang terbesar, yang tampaknya dimaksudkan untuk membuat kewalahan sistem pertahanan misil AS.
BACA JUGA: Kim Jong-un Sebut AS Sebagai 'Musuh Terbesar Kami'Parade-parade tersebut merupakan pengingat bahwa Pyongyang terus membangun senjata nuklir baru dan kemampuan misil balistik meskipun mengalami kesulitan ekonomi karena virus corona dan sanksi-sanksi internasional.
Misil yang diluncurkan dari kapal selam itu akan menambah unsur sulit diprediksinya arsenal Korea Utara. Misil tersebut bersifat mobil, berpotensi meningkatkan jangkauan arsenal misil balistik Korea Utara, dan juga lebih mudah untuk disembunyikan.
Menurut para analis, SLBM baru yang diberi nama Pukguksong-5 itu tampak lebih besar tetapi terlihat mirip dengan Pukguksong-4, yang ditampilkan dalam parade Oktober lalu. Tetapi sebagian analis memperingatkan bahwa misil terbaru ini mungkin masih dalam tahap pengembangan.
“Penampilan kedua misil itu memiliki beberapa perbedaan, jadi kemungkinan besar ini contoh, bukan misil yang sesungguhnya,” kata Kim Dong Yub, pakar Korea Utara di Institute for Far Eastern Studies di Kyungnam University, dalam postingnya di Facebook.
Perkembangan pesat teknologi SLBM membuat sejumlah pakar pertahanan bertanya-tanya. Mereka menyatakan Korea Utara sekarang ini tidak memiliki kemampuan kapal selam yang fungsional dalam menembakkan misil balistik sewaktu berada di bawah permukaan air.
BACA JUGA: Jelang Pelantikan Biden, Tidak Ada Tanda Korut Lakukan Tes Senjata“Satu-satunya hal yang masuk akal bagi saya adalah perkembangan ini meletakkan landasan bagi misil balistik antarbenua berbahan bakar padat,” cuit Vipin Narang, pakar nuklir di Massachusetts Institute of Technology.
Kim telah berjanji akan mengembangkan misil balistik antarbenua yang menggunakan bahan bakar padat, yang akan membuatnya lebih mudah diangkut dan perlu lebih sedikit waktu untuk mempersiapkan peluncurannya
Misil-misil Pukguksong diperkirakan menggunakan bahan bakar padat.
Korea Utara terakhir kali menguji coba SLBM pada Oktober 2019, sewaktu menembakkan Pukguksong-3 dari bawah permukaan air. Pukguksong-4 maupun 5 belum ada yang diuji coba, tetapi sejumlah kalangan khawatir hal ini akan berlangsung dalam waktu dekat. [uh/ab]