Korea Utara mengungkapkan kemarahan terhadap latihan militer gabungan Amerika-Korea Selatan yang telah diadakan hari Jumat, dan mencela penggunaan bendera nasionalnya sebagai sasaran.
Kira-kira 2.000 tentara Korea Selatan dan Amerika, dengan jet-jet tempur, tank-tank dan helikopter penyerang ambil bagian dalam latihan hari Jumat (22/6) untuk menguji-coba reaksi terhadap suatu serangan.
Latihan tersebut dijadwalkan untuk memperingati ulang-tahun ke-62 dimulainya Perang Korea tanggal 25 Juni 1950. Untuk pertama kalinya, sebuah bendera besar Korea Utara digunakan dalam latihan dengan menggunakan peluru tajam itu.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu (24/6), kantor berita Korea Utara KCNA menyebut tindakan tersebut tindakan militer yang sangat serius dan provokasi yang bermotif politik.
Pernyataan tersebut menyalahkan Amerika Serikat karena memulai Perang Korea dan menyatakan niat Pyongyang untuk terus memperkuat militernya.
Latihan tersebut dijadwalkan untuk memperingati ulang-tahun ke-62 dimulainya Perang Korea tanggal 25 Juni 1950. Untuk pertama kalinya, sebuah bendera besar Korea Utara digunakan dalam latihan dengan menggunakan peluru tajam itu.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu (24/6), kantor berita Korea Utara KCNA menyebut tindakan tersebut tindakan militer yang sangat serius dan provokasi yang bermotif politik.
Pernyataan tersebut menyalahkan Amerika Serikat karena memulai Perang Korea dan menyatakan niat Pyongyang untuk terus memperkuat militernya.