Korea Utara pada hari Minggu (3/10) mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menerapkan standar ganda terkait kegiatan militer di antara negara-negara anggota PBB, kata media pemerintah KCNA, di tengah kecaman internasional atas uji coba rudalnya baru-baru ini.
DK PBB bertemu secara tertutup pada hari Jumat (1/10) atas permintaan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk membahas peluncuran rudal Korea Utara.
Pertemuan itu berlangsung sehari setelah Pyongyang menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan. Peluncuran itu adalah yang terbaru dalam rangkaian uji coba senjata baru-baru ini, termasuk peluncuran rudal hipersonik siluman, rudal balistik dan rudal jelajah dengan potensi berkemampuan nuklir.
BACA JUGA: Media Korea Utara Laporkan Korut Luncurkan Rudal LagiJo Chol Su, direktur Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mengatakan pertemuan DK PBB itu berarti “kebodohan terang-terangan dan perambahan ceroboh” pada kedaulatannya dan “provokasi serius yang tidak dapat ditoleransi.”
Jo menuduh Dewan berstandar ganda karena tetap diam tentang latihan militer gabungan AS dan uji coba senjata dengan sekutu-sekutunya, tapi mempermasalahkan kegiatan Korea Utara untuk “membela diri.”
“Ini adalah pengingkaran terhadap ketidakberpihakan, objektivitas dan keseimbangan, kehidupan kegiatan-kegiatan PBB, dan manifestasi nyata dari standar kesepakatan ganda,” kata Jo dalam sebuah pernyataan yang didisiarkan oleh kantor berita resmi KCNA. [lt/ka]