Kota di Spanyol Ingin Ganti Namanya yang Berarti ‘Bunuh Yahudi’

Castrillo Matajudios, kota kecil di Spanyol yang berpenduduk kurang dari 100 orang (foto: dok).

Walikota Lorenzo Rodriguez Perez Selasa (21/4) mengatakan, 56 orang pemilih terdaftar di kota itu pada 25 Mei akan diminta memutuskan nama kota mereka.
Castrillo Matajudios, kota kecil di Spanyol yang arti kata kedua pada nama itu adalah ‘Bunuh Yahudi’, akan mengadakan referendum bulan depan untuk memutuskan apakah akan mengganti namanya yang menyinggung orang-orang asing dan mempermalukan sebagian warganya.

Walikota Lorenzo Rodriguez Perez Selasa mengatakan, 56 orang pemilih terdaftar di kota itu pada 25 Mei akan diminta memutuskan apakah ingin mempertahankan nama kota mereka atau mengubahnya menjadi nama yang mirip tetapi tidak menyinggung orang lain.

Pelajaran-pelajaran sejarah menunjukkan bahwa nama asli kota itu adalah Castrillo Motajudios. Arti Motajudios adalah “Bukit Yahudi” dan ini berawal dari tahun 1035, ketika 66 orang Yahudi tewas di kota di dekatnya dan mereka yang diusir dari kota itu kemudian bermukim di perbukitan tersebut.

Menurut catatan terkini, nama kota itu berubah menjadi “Bunuh Yahudi” pada tahun 1627, lebih dari satu abad setelah raja Spanyol pada tahun 1429 mengeluarkan maklumat bagi warga Yahudi untuk meninggalkan negara itu, berpindah menjadi penganut Katolik, atau menghadapi hukuman dibakar hidup-hidup.

Meskipun warga Yahudi dibunuh di daerah itu, para peneliti meyakini bahwa kota tersebut mendapat namanya dari penduduk Yahudi yang kemudian menjadi penganut Katolik dan ingin meyakinkan warga Spanyol bahwa mereka menentang Yahudi, jelas Walikota Rodriguez. Yang lainnya menduga ini akibat kekeliruan penulisan nama semata.