Sejak bertahun-tahun, tidak terhitung berapa banyak fotografer olahraga Jason Schoenig mengabadikan semangat atlet-siswa. Hasil jepretannya menjadi sangat populer di kalangan anak muda dan orangtua. Tetapi Covid-19, mengubah situasi itu, dan program olahraga langsung diakhiri. Bisnis Jason rugi, tetapi upayanya bertahan, malah mendapat sambutan baik.
Ratusan ucapan selamat bagi lulusan SMU bertebaran di halaman depan rumah Jason Schoenig, menyadarkannya bahwa hidup terus berjalan, meskipun pandemi COVID-19 terjadi tanpa diduga. Setiap ucapan itu dilengkapi foto seorang siswa, hal yang pribadi, untuk merayakan tonggak sejarah, sambil menerapkan social distancing.
“Orangtua mengirimi saya foto dan nama anak-anak mereka, yang duduk di kelas terakhir SMU. Kemudian, saya padukan foto-foto itu dengan logo sekolah mereka dan membuat karya yang bisa dipajang di halaman rumah dan, tidak pernah saya bayangkan hasilnya sangat menyenangkan mereka," kata Jason.
Meskipun memajang ucapan selamat bagi lulusan di halaman depan rumah bukanlah ide baru, konsep Jason menambahkan foto setiap lulusan, membuatnya berbeda. Dan itu membutuhkan keahliannya sebagai fotografer olahraga, yang kemudian mendorongnya membuka bisnis, sebelum terjadi wabah virus corona.
"Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda, yang unik bagi para atlet untuk membuat mereka merasa benar-benar istimewa pada momen itu. Sesuatu yang mereka banggakan atas semua jerih payah mereka selama ini," imbuhnya.
Jason dituntut kreatif ketika pandemi memaksa bisnisnya tutup sementara.
Ucapan-ucapan selamat lulus itu menyelamatkan mata pencaharian Jason dan memberi makna kepada siswa-siswa yang lulus dan orangtua mereka yang telah sangat terimbas wabah virus itu.
Your browser doesn’t support HTML5
“Saya kebanjiran umpan balik positif yang luar biasa dari para orangtua yang kecewa dan sedih karena perayaan kelulusan anak adalah bagian dari perkembangan seseorang. Bagi banyak anak, upacara kelulusan adalah garis akhir dari pendidikan masa remaja mereka. Saya bekerja 12, 14 jam sehari untuk menyelesaikan desain dan pesanan-pesanan ini. Ini adalah berkah! Benar-benar datang tiba-tiba dan tidak disangka-sangka,” ujar Jason.
Jason tidak pasti akan masa depannya setelah proyek-proyek yang ia kerjakan itu. Olahraga membutuhkan peran serta kolektif, dan tidak bisa berkembang dalam karantina diri. Tetapi, dengan bantuan istri dan anak-anaknya, Jason menjalaninya satu demi satu, dan memberi kliennya kenangan tak terlupakan.[ka/ii]