Kredibilitas Halal Singapura Rebut Hati Turis Muslim

Para turis di Marina Bay, Singapura.

Singapura yang multikultural menjadi destinasi non-Muslim paling "ramah" untuk turis Muslim, dalam Indeks Perjalanan Muslim Global (GMTI).

Sebuah survei menempatkan Singapura sebagai destinasi non-Islamis teratas untuk para turis Muslim, berminggu-minggu setelah data resmi menunjukkan jumlah pengunjung keseluruhan jatuh tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2009.

Singapura yang multikultural mengalahkan Thailand, Hong Kong dan Taiwan, juga tujuan wisata mapan seperti Perancis, Amerika Serikat dan Inggris, untuk menjadi destinasi non-Muslim paling "ramah" untuk turis Muslim, dalam Indeks Perjalanan Muslim Global (GMTI) yang dikumpulkan perusahaan perjalanan CrescentRating dan MasterCard Inc.

Singapura juga mengalahkan beberapa negara Muslim termasuk Maladewa dan Mesir setelah mendapatkan lebih banyak poin untuk kenyamanan wisata keluarga, keselamatan dan layanan, menurut GMTI, yang merilis hasil surveinya Rabu (4/3). Survei itu mencakup para pelancong dari 100 negara.

Turis-turis Muslim adalah salah satu dari kelompok pelancong dengan pertumbuhan tercepat. Menarik mereka semakin penting mengingat perlambatan ekonomi Eropa dan China, sumber dari banyak pelancong dunia. Para pelancong Muslim mencari restoran-restoran yang menyajikan makanan halal dan kemudahan menemukan masjid atau musholla.

Mereka juga sangat mencari keselamatan. Meningkatnya sentimen anti-Muslim di beberapa negara Barat dan meningkatnya serangan militan Islam merupakan salah satu kekhawatiran, membantu memberikan Asia nilai baik dalam GMTI.

Tahun lalu, 108 juta pelancong Muslim menghabiskan US$145 miliar, setara dengan 10 persen pengeluaran wisata global, menurut survei tersebut. Pada 2020, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi US$200 miliar.

"Gaya hidup halal merupakan sebuah komponen kunci dalam industri perjalanan global," ujar Fazal Bahardeen, kepala eksekutif CrescentRating.

“Terlebih lagi karena tujuan-tujuan wisata bekerja keras membuat diversifikasi turis-turis mereka."