Gubernur Tokyo Naoki Inose meminta maaf hari Selasa (30/4) atas komentarnya yang mendiskreditkan Istanbul dan Turki, karena bersaing untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.
Gubernur Tokyo Naoki Inose meminta maaf hari Selasa (30/4) atas komentarnya yang mengkritik saingannya kota Istanbul dalam tawaran menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.
Naoki Inose, yang juga ketua panitia penawaran kota Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade, dikutip harian New York Times akhir pekan lalu mengatakan bahwa kota Istanbul kurang berkembang dan fasilitasnya kurang lengkap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dibandingkan ibukota Jepang.
Inose dikutip mengatakan “Di negara-negara Islam, satu-satunya kesamaan mereka adalah Allah tapi mereka berperang satu sama lain, dan mereka memiliki kelas-kelas dalam masyarakat.''
Hari Selasa, Inose mengatakan: “Komentar tersebut tidak pantas dan saya ingin meminta maaf''.
Tokyo bersaing dengan Istanbul dan Madrid untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. IOC akan menentukan kota tuan rumah melalui pemungutan suara rahasia dalam sidang majelis Olimpiade tanggal 7 September di Buenos Aires, Argentina.
Sementara itu, Turki menandatangani kontrak dengan pelatih renang Michael Phelps sebagai konsultan untuk program tim olahraga renang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade 2020 dimana Istanbul berharap menjadi tuan rumah.
Bob Bowman, yang melatih Phelps mencapai rekor 18 medali emas dan 22 medali secara keseluruhan dalam Olimpiade, akan membantu perenang terpilih dan memberi saran ke Federasi Renang Turki tentang strategi pengembangan daya saing, kata Kementrian Pemuda dan Olahraga Turki hari Selasa.
Penunjukan itu merupakan bagian dari kebijakan Turki dalam mengembangkan atlet-atlet renangnya dan cabang olahraga utama Olimpiade lainnya.
Kontrak ini terlaksana setelah perusahaan telepon selular Turki, Turkcell, setuju mensponsori tim renang dan atletik.
Tugas pertama Bowman adalah memilih perenang berpotensi diantara sekitar 200.000 perenang muda, kata seorang pejabat kementerian itu.
Sejauh ini, belum pernah ada atlet renang Turki yang memenangkan medali Olimpiade.
Naoki Inose, yang juga ketua panitia penawaran kota Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade, dikutip harian New York Times akhir pekan lalu mengatakan bahwa kota Istanbul kurang berkembang dan fasilitasnya kurang lengkap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dibandingkan ibukota Jepang.
Inose dikutip mengatakan “Di negara-negara Islam, satu-satunya kesamaan mereka adalah Allah tapi mereka berperang satu sama lain, dan mereka memiliki kelas-kelas dalam masyarakat.''
Hari Selasa, Inose mengatakan: “Komentar tersebut tidak pantas dan saya ingin meminta maaf''.
Tokyo bersaing dengan Istanbul dan Madrid untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. IOC akan menentukan kota tuan rumah melalui pemungutan suara rahasia dalam sidang majelis Olimpiade tanggal 7 September di Buenos Aires, Argentina.
Sementara itu, Turki menandatangani kontrak dengan pelatih renang Michael Phelps sebagai konsultan untuk program tim olahraga renang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade 2020 dimana Istanbul berharap menjadi tuan rumah.
Bob Bowman, yang melatih Phelps mencapai rekor 18 medali emas dan 22 medali secara keseluruhan dalam Olimpiade, akan membantu perenang terpilih dan memberi saran ke Federasi Renang Turki tentang strategi pengembangan daya saing, kata Kementrian Pemuda dan Olahraga Turki hari Selasa.
Penunjukan itu merupakan bagian dari kebijakan Turki dalam mengembangkan atlet-atlet renangnya dan cabang olahraga utama Olimpiade lainnya.
Kontrak ini terlaksana setelah perusahaan telepon selular Turki, Turkcell, setuju mensponsori tim renang dan atletik.
Tugas pertama Bowman adalah memilih perenang berpotensi diantara sekitar 200.000 perenang muda, kata seorang pejabat kementerian itu.
Sejauh ini, belum pernah ada atlet renang Turki yang memenangkan medali Olimpiade.