Dua pertemuan penting akan digelar secara virtual melalui konferensi video Selasa ini (14/4), yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN dan KTT Khusus ASEAN Plus Three dengan isu utama bagaimana menangani wabah virus corona. Presiden Joko Widodo direncanakan mengikuti kedua KTT khusus tersebut.
Pertemuan itu telah didahului oleh pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN, pertemuan ACC (Dewan Koordinasi ASEAN) melalui konferensi video pada 9 April.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara yang menggagas dua KTT khusus itu. Dia menambahkan Indonesia melakukan dua hal dalam diplomasi selama terjadinya pandemi virus corona, yaitu meningkatkan perlindungan terhadap warga negara Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi berbagai kerjasama, baik dengan negara, organisasi internasional, atau pihak-pihak asing lainnya dalam upaya mengatasi penyebaran virus asal kota Wuhan, China itu.
BACA JUGA: G20 Berjanji akan Berkolaborasi dalam Perang Global Lawan Virus CoronaRetno mengungkapkan hampir tiap hari dirinya berkomunikasi dengan para menteri luar negeri, baik yang sifatnya bilateral maupun multilateral. Meski tiap negara sibuk berusaha mengatasi wabah Covid-19, Retno merasa gembira semangat kerjasama masih tinggi.
Menurut Retno, pertemuan ACC (Dewan Koordinasi ASEAN) yang dilakukan secara virtual dihadiri oleh semua menteri luar negeri ASEAN. Pertemuan tersebut menunjukkan mesin dplomasi ASEAN terus bergerak bersama buat mengatasi pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan ACC tersebut, Retno menyampaikan pentingnya implementasi hasil rapat para menteri kesehatan ASEAN dan ASEAN+3 dalam mengatasi wabah Covid-19. Indonesia juga menegaskan pentingnya komitmen untuk memastikan arus barang, terutama makanan, obat-obatan, dan peralatan medis, agar tidak mengalami hambatan.
"ASEAN perlu memperhatikan isu perlindungan bagi warga negara ASEAN, termasuk kelompok rawan khususnya para pekerja migran. Saya sampaikan antara lain ssaya terus menerus melakukan komunikasi antara lain dengan menlu Malaysia dan menlu Singapura untuk penanganan WNI yang berada di negara mereka masing-masing," kata Retno.
Indonesia kini mengusulkan protokol pergerakan manusia di antara negara-negara ASEAN.
KTT Khusus ASEAN diharapkan dapat menghasilkan sebuah deklarasi yang memuat komitmen ASEAN untuk tetap menanggapi pandemi Covid-19 secara efektif melalui pendekatan yang koheren, multisektoral, multi pemangku kepentingan, dan melibatakan masyarakat ASEAN.
Sedangkan KTT Khusus ASEAN Plus Three diharapkan dapat menyepakati sebuah pernyataan bersama yang akan menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan kerjasama dan saling mendukung antara ASEAN dengan ketiga negara mitranya - China, Jepang, dan Korea Selatan - dalam mengendalikan, membendung, dan menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat dan perekonomian.
BACA JUGA: Antisipasi Meluasnya Corona, Pemerintah Akan Pulangkan WNI di Luar NegeriMeskipun mengapresiasi gagasan menggelar KTT Khusus ASEAN dan KTT Khusus ASEAN Plus Three itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Bandung menyesalkan keterlambatan waktu pelaksanaannya.
"Mungkin ada rasa percaya diri yang sangat tinggi. Misalnya dikatakan Covid-19 itu belum tentu mempan di temperatur panas di iklim tropis kita. Mungkin Indonesia berpikir begitu, Malaysia berpikir begitu. Tapi ternyata dengan berjalannya waktu Vietnam dan Singapura lebih siap. karena infrastruktur mereka lebih baik," ujar Rezasyah.
Meski begitu, dia mengakui Indonesia dan ASEAN sangat responsif. Menurut Rezasyah, sebelumnya sudah ada pertemuan para menteri kesehatan, menteri pertanian, dan menteri keuangan ASEAN membahas kerjasama menangani dampak Covid-19. Semua negara ASEAN tambahnya berkepentingan terhadap isu keselamatan tenaga kerja ASEAN dalam KTT ASEAN Plus Three.
Your browser doesn’t support HTML5
Menurutnya yang perlu dihasilkan dalam KTT ASEAN adalah komitmen untuk bekerjasama dalam sektor keamanan pangan. Perlu ada jaminan tidak akan ada kendala mengenai ekspor dan impor dengan China, Jepang, dan Korea Selatan. ASEAN juga harus membuktikan kepada ketiga negara mitranya itu bahwa ada perbaikan dalm konteks jumlah pasien Covid-19 yang sembuh semakin bertambah.
Rezasyah menambahkan ASEAN harus membawa isu perlindungan tenaga kerja, keamanan pangan, dan kelangsungan ekspor impor dalam KTT Khusus ASEAN Plus Three. [fw/em]