Kartika Widjanta awalnya mendesain aksesoris untuk dirinya sendiri. Namun, setelah mendapat tanggapan postif dari teman-temannya, ia memutuskan untuk fokus membangun bisnis aksesoris yang ia beri nama “Lady Quaint.”
“Saya menemukan kata ‘quaint,’ yang artinya unik. Sedangkan kata ‘lady’ saya pakai karena itu adalah sesuatu yang feminine, elegan. Saya merasa kalau saya memasukan ‘lady’ dan ‘quaint’ itu bisa menyatu karena koleksi saya adalah koleksi yang feminine, elegan dan unik, tidak ada di tempat mana pun,” ujar Kartika, yang belajar merancang aksesoris sewaktu bekerja di sebuah rumah mode di Indonesia.
Koleksi aksesoris milik Kartika terdiri dari kalung, gelang, bros dan dompet. Bahan-bahan yang ia gunakan antara lain kulit, kristal, mutiara dan metal.
Your browser doesn’t support HTML5
Dua tahun yang lalu, Kartika mencoba memasukkan koleksi rancangannya ke department store di Indonesia. Dari situ, ia memutuskan untuk membawa label Lady Quaint ke Amerika Serikat.
“Waktu itu saya ketemu buyer Amerika dan saya bertanya-tanya, bagaimana cara memasukkan barang saya ke Amerika? Lalu dia bilang, sebagai seorang desainer yang masih baru, saya harus masuk ke toko satu per satu, atau door to door, untuk menanyakan apakah mereka tertarik dengan brand saya,” kata Kartika.
Setelah berkeliling mencari toko yang mau menerima koleksi aksesoris ini, Lady Quaint kini bersinggah di “Monique Boutique,” sebuah butik di pusat perbelanjaan kota Chicago yang menjual koleksi pakaian dan aksesoris desainer Lithuania bergaya Eropa, sesuai dengan target pasar Lady Quaint.
Di Monique Boutique, koleksi perhiasan Kartika dijual antara $100 hingga 250, atau sekitar Rp1,3 juta sampai 3,3 juta.
“Koleksi perhiasan Kartika sangat berbeda, tapi sama seperti koleksi baju yang saya jual di toko saya. Koleksinya berbeda, dibuat tangan dan tidak akan bisa ditemukan di tempat lain,” kata Monika Sinice, pemilik Monique Boutique.
Sebagai diaspora Indonesia di Amerika, Kartika juga berupaya memperkenalkan Indonesia melalui produknya. Salah satunya dengan melibatkan pengukir dan memakai material dari Indonesia.