Lagi, Satu Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Meninggal

Sejumlah laki-laki dari pengungsi etnis Muslim-Rohingya saat berada kamp pengungsian di Gedung BLK Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis, 10 September 2020. (Foto: Courtesy/Humas Pemkot Lhokseumawe)

Seorang pria dari rombongan pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang tiba di Lhokseumawe, dilaporkan meninggal di rumah sakit. Dengan demikian sudah dua orang dari rombongan tersebut yang meninggal.

Hilal (22), pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang tiba diperairan Aceh meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia, Lhokseumawe, Kamis (10/9) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Benar ada satu orang lagi pengungsi Rohingya yang dirawat di RSU Cut Meutia, Lhokseumawe, meninggal tadi pagi," kata Marzuki, juru bicara penanganan pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, saat dikonfirmasi VOA, Kamis (10/9).

Lanjut Marzuki, Hilal merupakan pengungsi kedua yang meninggal. Sebelumnya, seorang perempuan dari pengungsi etnis Muslim-Rohingya meninggal dunia di kamp pengungsian, Selasa (8/9) malam.

"Sedangkan penyebab (Hilal) meninggal karena sakit hernia," ungkapnya.

Para pengungsi etnis Muslim-Rohingya di kamp pengungsian di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis, 10 September 2020. (Foto: Courtesy/Humas Pemkot Lhokseumawe)

Sebelum meninggal dunia, Hilal sendiri sempat mendapat perawatan di RSU Cut Meutia selama tiga hari tak lama saat tiba di Lhokseumawe.

"Sekarang masih di rumah sakit lagi menjalani fardu kifayah," sebut Marzuki.

Kemudian, menurut Marzuki, seluruh pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang tiba di Lhokseumawe, Selasa (8/9) telah menjalani rapid test atau tes cepat Covid-19. Hasil rapid test yang dilakukan selama dua hari itu menyatakan seluruh pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang tiba di Lhokseumawe non-reaktif Covid-19.

Menlu RI Retno Marsudi. (Foto: Kemenlu RI)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Rabu (9/9) malam menyerukan kepada pemerintah Myanmar untuk segera memulai proses repatriasi para pengungsi Muslim-Rohingya.

"Indonesia kembali mendesak pemerintah Myanmar, dengan bantuan negara-negara ASEAN, dapat menyelesaikan core issue dengan tujuan agar repatriasi dilakukan secara sukarela, aman dan bermanfaat,” ujarnya dalam konferensi pers di sela-sela ASEAN Ministerial Meeting yang dilangsungkan secara virtual.

Sebelumnya, 297 orang pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang diketahui menumpang sebuah kapal kayu dengan panjang sekitar 13 meter dan lebar empat meter, tiba di Desa Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe pada Senin (7/9) pukul 01.00 WIB.

BACA JUGA: Tiba di Lhokseumawe, 297 Pengungsi Rohingya Jalani Rapid Test

Mereka kemudian dievakuasi dari bibir tepi pantai ke gedung Balai Latihan Kerja Kota Lhokseumawe, Senin (7/9) pada pukul 10.00 WIB. Rombongan terdiri dari 181 perempuan, dan 102 laki-laki, serta 14 anak-anak.

Your browser doesn’t support HTML5

Lagi, Satu Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Meninggal

Beberapa sumber mengatakan sedikitnya 30 orang yang meninggal selama perjalanan, jenazahnya dibuang ke laut. Sebelumnya pada 24 Juni 2020, pengungsi etnis Muslim-Rohingya yang berjumlah 99 orang juga tiba di perairan Aceh Utara tak jauh dari Lhokseumawe. [aa/ft]