Kapal tanker pertama, dari lima kapal tanker Iran yang diharapkan, telah merapat di sebuah kilang minyak Venezuela, menentang sanksi AS terhadap kedua negara tersebut.
Kapal Iran tersebut tiba di Venezuela pada Minggu (24/5) dan menteri perminyakan negara itu mengumumkan kapal tanker telah berlabuh di kilang El Palito.
Kapal kedua memasuki perairan Venezuela pada Senin (25/5) dan yang ketiga sedang berlayar melalui Karibia.
"Saya berterima kasih – atas kemurahan hati dan kepedulian rakyat Venezuela - Republik Islam Iran, Presiden Rouhani, teman dan kolega saya, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei ... dan seluruh warga Iran, dari hati terdalam, atas solidaritas dan dukungannya, "kata Presiden Nicolas Maduro.
Terlepas dari kekayaan minyaknya, Venezuela kekurangan bahan bakar yang parah. Runtuhnya ekonomi Venezuela akibat sejumlah sanksi A.S. hampir menghancurkan kemampuan penyulingan minyak negara itu.
Iran setuju untuk mengirim lebih dari satu setengah juta barel bensin dan sejumlah onderdil ke Venezuela.
Baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri AS, Senin (25/5), tidak memberikan komentar. Namun seorang pejabat tinggi pemerintahan Trump pekan lalu menyatakan AS sedang mempertimbangkan bagaimana menanggapi hal tersebut.
Sejumlah sanksi A.S. melarang Iran untuk menjual minyak dan juga menjatuhkan sanksi pada ekonomi Venezuela, termasuk perusahaan minyak milik negara, sebagai bagian dari upaya untuk membuat Maduro mundur dari kekuasaannya. [mg/pp]