Sambil mencatat bahwa kekuatan populis dan nasionalisme telah membuat kemajuan di negara-negara demokratik tahun lalu, Freedom House menyatakan tahun 2016 merupakan tahun ke-11 berturut-turut menurunnya kebebasan di dunia.
Dari ke 195 negara yang diamati dalam laporan Freedom House, kurang dari separuhnya dinilai Bebas. 49 negara dinilai “tidak bebas”, dan dari jumlah itu, Syria, Eritrea, Korea Utara, Uzbekistan, Sudan Selatan, Turkmenistan, Somalia, Sudan, Guinea Ekuatorial, Republik Afrika Tengah, dan Arab Saudi punya angka buruk untuk hak berpolitik dan kebebasan sipil.
Amerika Serikat tercantum sebagai salah satu negara yang dinilai “bebas”, tetapi juga dikatakan mengalami kemunduran dari segi hak berpolitik dan kebebasan sipil. Demikian laporan “Kebebasan di dunia tahun 2017” yang diumumkan Selasa (31/1). [sp]