Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (6/4) menerbitkan sebuah ringkasan laporan pascatindakan tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan, yang menyebutkan kurangnya transisi dari pemerintahan Trump.
Dokumen setebal 12 halaman itu menyatakan bahwa pemerintah mengambil sebuah pelajaran terkait apa yang disebutnya sebagai sebuah kesalahan menyangkut “komunikasi yang agresif” tentang risiko dalam sebuah lingkungan keamanan yang tidak stabil.”
“Amerika berada pada pijakan strategis lebih kuat yang lebih mampu mendukung Ukraina dan memenuhi komitmen keamanan kami di seluruh dunia, demikian juga dalam persaingan dengan China, karena negara ini tidak berperang menghadapi pertempuran darat di Afghanistan,” ungkap John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, hari Kamis (6/4).
BACA JUGA: PBB Tuntut Taliban Cabut Larangan Bekerja Bagi Perempuan di Badan DuniaGedung Putih mengkritik tajam pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, dengan mengatakan bahwa Biden mewarisi sebuah operasi yang kacau dan terkuras habis di Afghanitan, yang melumpuhkan tanggapannya.
“Proses transisi itu penting,” kata Kirby. Biden pun hanya dihadapkan pada pilihan yang sulit – menarik seluruh pasukan AS atau melanjutkan pertempuran dengan Taliban.
Taliban menduduki Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pemerintahan di Kabul yang didukung oleh Barat runtuh dengan kecepatan yang mengejutkan dan pasukan AS terakhir ditarik. Di bawah pemerintahan Trump, AS membuat kesepakatan dengan Taliban untuk menarik seluruh pasukan Amerika. [rd/lt]