Layanan Kesehatan Mobile Bantu Warga Miskin Kenya

Layanan kesehatan mobile bantu warga miskin Kenya

Sebuah sarana teknologi informasi di Kenya kini membantu warga berpendapatan rendah memiliki asuransi kesehatan yang terjangkau, yang sebelumnya hanya bisa dimiliki oleh kelas menengah dan kaya.

Hari masih pagi di Kibera dan Winnie Manga sedang bersiap-siap pergi bekerja. Ibu enam anak itu memiliki usaha menjahit pakaian, dengan penghasilan sekitar 30 dolar per bulan, yang nyaris tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Tetapi piranti telefon seluler yang dikenal sebagai “mTtiba” memungkinkan Manga menyimpan satu dolar setiap bulan bagi layanan kesehatan. Ia mengunduh aplikasi pada telefon selulernya,untuk mengakses rekening tabungan yang digunakan untuk membayar biaya kesehatannya. Manga mengatakan ini memungkinkan keluarganya memperoleh layanan kesehatan yang sebelumnya merupakan barang mewah.

"Layanan ini sangat membantu fasilitas layanan kesehatan lokal di sekitar sini, karena biaya di rumah-rumah sakit besar sangat luar biasa dan tidak seorang pun mampu. Ketika cucu saya sakit, ongkos dokter dan rumah sakit akan sangat mahal, tetapi karena saya memiliki tabungan itu maka saya bisa membeli obat-obatan dengan harga miring,dan obatnya juga berkualitas," kata Manga.

Apa yang disebut dompet kesehatan “mTtiba” membuat pengguna yang sudah terdaftar bisa menyimpan uang bagi layanan kesehatan di berbagai klinik yang terdafar dengan biaya terjangkau.

Dr. Stanley Simiyu telah merawat pasien-pasien di kliniknya selama empat tahun. Ia mengatakan fasilitas ini membuat lebih banyak warga Kibera datang ke klinik itu, meskipun ia mengakui adanya beberapa keterbatasan.

"Kadang-kadang pasien yang datang tidak memiliki cukup uang di dompetnya dan ini menambah rasa frustrasi mereka. Ada juga pasien yang datang dan tidak bisa menggunakan perangkat telefon seluler sehingga harus dibantu dandilatih bagaimana memulai program itu," kata Simiyu.

“mTtiba” bermitra dengan Care Pay dan PharmAccess untuk mengembangkan dompet kesehatan. Sejauh ini sepuluh ribu orang telah menggunakan teknologi itu.

Kees Van Lede pengurus “mTtiba” mengatakan layanan kesehatan adalah hak semua orang.

"Kami ingin menjadikan layanan kesehatan sebagai hal yang benar-benar inklusif bagi seluruh warga Kenya. Saat ini di Kenya hanya 2% penduduk yang memiliki asurasi kesehatan menyeluruh. Lebih dari satu juta orang jatuh miskin karena biaya-biaya kesehatan yang tinggi dan kami ingin menghentikan hal itu," ujarnya.

Sekitar 2.000 fasilitas kesehatan di seluruh Kenya telah mengadakan kerjasama dompet kesehatan ini dengan “mTtiba”. [em/ii]