Acara mengheningkan cipta berlangsung Kamis pagi (25/5) di Manchester untuk mengenang para korban serangan bom bunuh diri hari Senin lalu seusai konser musik pop.
Warga berkumpul dengan membentuk lingkaran besar di Alun-Alun St. Ann di Manchester dengan menundukkan kepala, di depan sebuah tempat yang dipenuhi bunga, balon dan lilin untuk mengenang para korban. Dua puluh dua orang tewas setelah Salman Abedi meledakkan bom rakitan hanya beberapa waktu setelah konser penyanyi pop Amerika Ariana Grande.
Tidak lama setelah acara hari Kamis (25/5), Ratu Elizabeth tiba di Rumah Sakit Anak-anak Manchester untuk menjenguk sebagian dari 64 orang yang luka-luka akibat serangan tersebut. Banyak di antara korban adalah anak-anak muda.
Delapan orang kini berada dalam tahanan terkait pengeboman hari Senin, termasuk dua lelaki yang ditangkap polisi Manchester Raya dalam penggerebekan terpisah hari Kamis pagi. Seorang perempuan yang ditangkap hari Rabu dalam penggerebekan di sebuah apartemen di sebelah utara Manchester telah dibebaskan tanpa dikenai tuduhan apapun.
Polisi tidak memberi informasi apapun mengenai kaitan orang-orang yang ditahan dengan serangan bom itu. Dalam pesannya yang ditayangkan televisi, Perdana Menteri Theresa Ma y mengumumkan tingkat ancaman teror di Inggris tetap dalam status genting.
Ayah dan saudara lelaki Abedi ditangkap pasukan keamanan Libya hari Rabu. Seorang jurubicara pasukan antiteroris Libya mengatakan, saudara Salman, Hashim Abedi, belakangan ini berkomunikasi dengan Salman dan mengetahui rencana mengenai serangan tersebut.
Ayah Salman, Ramadan, mengatakan kepada Reuters bahwa ia berbicara dengan putranya itu lima hari silam, dan “semuanya normal”. [uh/lt]