Salah satu peran yang paling didambakan oleh aktris papan atas saat ini adalah memiliki bisnis.
Pemenang Oscar Halle Berry adalah salah satu selebriti terkini yang memulai bisnisnya. Ia baru meluncurkan Scandale Paris tahun lalu, lini lingerie yang dijual di toko-toko Target.
Selama beberapa dekade, wajah-wajah terkenal telah dipekerjakan oleh korporasi besar untuk menjual pewarna rambut, lipstik dan fashion kelas atas. Tapi kini, lebih banyak selebriti perempuan yang mengambil alih dan memulai bisnis mereka. Langkah ini juga membantu beberapa dari mereka untuk menyeimbangkan karir dan perannya sebagai seorang ibu.
"Memiliki bisnis seperti ini, saya bisa melakukan lebih banyak pekerjaan dari rumah, dan tinggal bersama keluarga saya," kata Berry, yang juga salah satu pemilik dan direktur Scandale Paris. "Saya punya dua anak kecil. Saya tidak bisa lagi berkeliling dunia dan membuat film seperti dulu."
Pelanggan Wal-Mart juga bisa membeli lip gloss, maskara dan parfum buatan Flower, sebuah merek makeup yang dimiliki oleh aktris Drew Barrymore. Pencinta fitness bisa membeli celana yoga dari Fabletics, lini pakaian olahraga yang dijual online yang salah satu pendirinya adalah aktris Kate Hudson.
"Jauh lebih menguntungkan daripada membuat film selama satu tahun," kata Jo Piazza, penulis "Celebrity, Inc.: How Famous People Make Money."
Berry menemukan Scandale Paris pada sebuah perjalanan ke Perancis. Merek yang didirikan lebih dari 80 tahun lalu itu tengah bergulat karena pakaian dalam terlalu mahal, kata Berry. Ia menghubungi mitra bisnisnya, Erik Ryd, dan mereka membeli perusahaan tersebut. Pada bulan Oktober tahun lalu, celana dalam seharga $7 dan bra seharga $18 dengan merek Scandale mulai dijual di Target. Di Perancis, mereka dijual di Carrefour.
Berry terlibat dengan desain lingerie tersebut dan ikut memilih bahan yang dipakai, walaupun ia tengah membuat film seri "Extent" untuk musim kedua yang ditayangkan di CBS. Dalam beberapa bulan mendatang, Scandale Paris akan dijual di Kanada, Asia dan negara-negara Eropa lainnya. Ia ingin menambahkan pakaian renang dan baju tidur.
"Saat ini fokus kami adalah untuk menjalankan bisnis ini," kata Berry.
Memulai bisnis bisa jadi langkah yang beresiko, tapi beberapa perusahaan yang ikut dimiliki oleh selebriti sukses. Jessica Alba, bintang film "Fantastic Four" ikut mendirikan The Honest Company, yang menjual popok bayi, tisu basah bayi dan deterjen untuk pakaian, empat tahun lalu. Perusahaan tersebut mencatat keuntungan senilai $150 juta tahun lalu, kata Alba pada jaringan bisnis CNBC.
Penyanyi dan aktris Jessica Simpson, yang dikenal karena tidak bisa antara membedakan kaleng tuna dan kaleng ikan di acara TV reality-nya, memulai sebuah merek 10 tahun lalu dan bisa ditemukan di Macy's, Nordstrom dan toko-toko lainnya. Bulan lalu, perusahaan manajemen merek Sequential Brands membeli saham mayoritas Jessica Simpson Collection, yang menjual pakaian, sepatu dan tas tangan untuk perempuan. Sequential tidak mengatakan berapa banyak yang mereka bayar, tapi mereka mengatakan merek tersebut mencatat keuntungan $1 milyar dalam satu tahun.
"Para selebriti kehilangan uang bila mereka tidak memiliki bisnis," kata Piazza.
Bintang pria sudah sejak lama mempunyai bisnis, kata Piazza, tapi lebih banyak perempuan yang masuk dalam dunia bisnis. Memiliki bisnis memberikan kesempatan bagi para bintang untuk menghasilkan uang lebih banyak dalam jangka waktu lebih lama daripada perjanjian jangka pendek untuk mempromosikan suatu produk. Dan mereka punya kesempatan sukses lebih besar daripada pemilik bisnis biasa, karena bintang sudah punya konsumen: penggemar mereka. Mereka bisa mempromosikan produk mereka pada jutaan orang dengan tampil di sampul majalah, wawancara TV dan akun media sosial mereka. Hudson, contohnya, tampil di sampul majalah Shape untuk bulan Maret mengenakan vest atau rompi seharga $50, bra olahraga seharga $25 dan legging seharga $65, semua dari Fabletics, tentunya. Minggu lalu, aktris dan produser Reese Witherspoon meluncurkan mereka pakaian, dekorasi rumah dan peralatan tulis yang diberi nama Draper James sambil mempromosikan film barunya. "Hot Pursuit." Perusahaan kosmetik Barrymore, Flower tidak membuat iklan, dan hanya bergantung pada Barrymore untuk mempromosikan produk tersebut.
Dalam beberapa kasus, para bintang menjalankan bisnis mereka bersama mitra bisnis atau perusahaan lain yang menjalankan kegiatan harian. Barrymore didekati untuk meluncurkan Flower oleh perusahaan makeup Maesa setelah kontrak lima tahunnya bersama perusahaan kosmetik CoverGirl berakhir.
"Drew punya banyak fans," kata Scott Oshry, presiden Maesa. Banyak yang menyaksikan Barrymore tumbuh lewat filmnya, dari seorang gadis kecil berkuncir pada tahun 1982 dalam film "E.T. the Extra-Terrestrial" sampai ia menjadi pahlawan dalam film "Charlie's Angels."
"Kami mendapatkan banyak pesan dari fans berusia mulai dari 14 tahun sampai 55 tahun," kata Oshry.
Mempunyai mitra bisnis seorang selebriti bisa menghemat uang, kata Oshry. Daripada menghabiskan uang untuk iklan, mereka bisa menggunakan uang tersebut untuk mengembangkan produk dan menjaga agar produk tersebut tidak mahal. Maskara, alas bedak dan pewarna kuku merek Flower banyak yang berharga di bawah $10.
Musik juga bisa digabungkan dengan bisnis. Rapper Nicki Minaj punya cara untuk menampilkan bubbly wine miliknya, Myx Moscato, yang dimilikinya bersama Mona Scott-Young, yang memproduksi acara TV reality "Love & Hip Hop" yang tayang di VH1, ke dalam video musik dan lagu-lagunya.
Myx, yang juga dijual di botol sekali minum, adalah salah satu merek wine yang tumbuh dengan cepat tahun lalu, dengan penjualan lima kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya, menurut perusahaan riset The Beverage Information Group. Pengaruh Minaj sebagai seorang bintang membantu merek itu tumbuh.
"Ia tahu bagaimana menggunakan status selebritinya," kata Scott-Young.