Lebih dari 100 orang muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan yang sedang berlangsung di Burma hilang, setelah kapal yang mereka tumpangi karam di perairan Teluk Benggala.
Para pejabat Bangladesh hari Kamis (1/11) mengatakan hanya segelintir pengungsi muslim Rohingya yang berhasil diselamatkan saat kapal mereka karam. Informasi masih simpang-siur mengenai kapan dan di mana kapal pengungsi etnis minoritas di Burma itu tenggelam.
Kebanyakan pejabat mengatakan kapal itu tenggelam Selasa malam atau Rabu di perairan dekat perbatasan Burma-Banglades saat mencoba berlayar ke Malaysia.
Memburuknya ketegangan di negara bagian Rakhine, Burma Barat ini telah membuat khawatir para pemimpin regional dan pejabat bantuan yang takut krisis dapat memicu masalah yang lebih besar.
Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan minggu ini menyerukan intervensi internasional dan Badan Pengungsi PBB mengatakan konflik tersebut telah menyedot sumber daya sampai pada batasnya.
PBB mengatakan 22.000 orang telah mengungsi sejak pekan lalu di negara bagian Rakhine, selain 75.000 orang yang sudah mengungsi sejak pertempuran pertama meletus pada bulan Juni.
UNHCR juga mengkritik negara-negara lain, termasuk Bangladesh, karena menolak memberikan perlindungan bagi mereka yang mencoba melarikan diri dari kekerasan di Burma bagian barat.
Kebanyakan pejabat mengatakan kapal itu tenggelam Selasa malam atau Rabu di perairan dekat perbatasan Burma-Banglades saat mencoba berlayar ke Malaysia.
Memburuknya ketegangan di negara bagian Rakhine, Burma Barat ini telah membuat khawatir para pemimpin regional dan pejabat bantuan yang takut krisis dapat memicu masalah yang lebih besar.
Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan minggu ini menyerukan intervensi internasional dan Badan Pengungsi PBB mengatakan konflik tersebut telah menyedot sumber daya sampai pada batasnya.
PBB mengatakan 22.000 orang telah mengungsi sejak pekan lalu di negara bagian Rakhine, selain 75.000 orang yang sudah mengungsi sejak pertempuran pertama meletus pada bulan Juni.
UNHCR juga mengkritik negara-negara lain, termasuk Bangladesh, karena menolak memberikan perlindungan bagi mereka yang mencoba melarikan diri dari kekerasan di Burma bagian barat.