Lebih dari 35 juta warga AS telah memberikan suara dalam pemilihan anggota Kongres di seluruh AS menjelang pemilu paruh waktu pada Selasa (8/11). Sementara, para tokoh Republik pada Minggu (6/11) memprediksi bahwa mereka akan merebut kontrol DPR dan Senat dari Demokrat, dalam paruh kedua masa jabatan Presiden Demokrat Joe Biden di Gedung Putih.
Tren early voting atau memilih awal terus berlanjut berlanjut. Proyek Pemilu AS mengatakan total hari pra-voting tahun ini telah melampaui pemilihan kongres pada 2014 dan 2018 yang terjadi di tengah masa jabatan Barack Obama dan Donald Trump.
BACA JUGA: Pemilih Khawatir Kejujuran Pemilu Paruh Waktu di ASPeraturan voting berubah di banyak negara bagian menjelang Pemilihan Presiden 2020 ketika Biden mengalahkan Trump. Ketika itu, pemberian suara lebih awal memungkinkan banyak pemilih untuk menggunakan hak pilih semasa pandemi virus corona, tanpa harus khawatir tertular virus itu.
Kini, banyak pemilih yang sudah terbiasa memberikan suara sebelum Hari Pemilu, terutama Demokrat. Sementara, Trump dan sebagian tokoh Republik lain berulangkali mengecam pemilu awal. Mereka mengklaim, tanpa bukti, bahwa itu bisa mendorong kecurangan.
Ke-435 kursi DPR dan 35 dari 100 kursi di Senat dipertarungkan. Demokrat telah mendominasi kontrol di kedua majelis itu sejak 2021, memungkinkan Biden untuk menggolkan sebagian prioritas legislatifnya, meski mendapat tentangan beberapa tokoh Republik. [vm/jm]