Seorang penyerang melemparkan granat ke pasar yang ramai dengan pembeli di Srinagar, kota utama di Kashmir yang dikuasai India pada hari Minggu (3/11), melukai sedikitnya sembilan orang, kata polisi.
Serangan itu terjadi sehari setelah seorang tersangka militan tewas dalam baku tembak sepanjang hari di Srinagar, kejadian langka di kota yang keamanannya ketat itu.
Polisi mengatakan seorang penyerang tak dikenal melemparkan granat dari jembatan layang, yang tampaknya menarget kendaraan paramiliter yang ditempatkan, di pusat bisnis utama Srinagar, tempat pasar loak hari Minggu dikunjungi oleh ribuan orang.
Granat itu meledak di tengah-tengah pembeli dan pedagang, melukai sedikitnya sembilan orang, kata polisi. Semua korban dibawa ke rumah sakit dan polisi serta tentara paramiliter melancarkan pencarian terhadap penyerang itu.
Otoritas India menyalahkan pemberontak yang berperang melawan kekuasaan India di wilayah yang disengketakan itu atas serangan granat serupa pada masa lalu. Para pemberontak kemudian menuduh agen pemerintah melakukan serangan untuk mencemarkan nama baik gerakan mereka.
"Tidak ada pembenaran untuk menargetkan warga sipil yang tidak bersalah," tulis Kepala Menteri Kashmir Omar Abdullah di platform media sosial X. "Aparat keamanan harus melakukan segala yang mungkin untuk mengakhiri gelombang serangan ini sedini mungkin sehingga warga dapat menjalani hidup mereka tanpa rasa takut."
India dan Pakistan masing-masing mengelola sebagian wilayah Kashmir, tetapi keduanya mengklaim wilayah tersebut secara keseluruhan. Kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu telah berperang dua kali dari tiga perang untuk memperebutkan wilayah tersebut sejak mereka memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Inggris pada tahun 1947.
Militan di wilayah Kashmir yang dikuasai India telah memerangi kekuasaan New Delhi sejak tahun 1989. Banyak warga Muslim Kashmir mendukung tujuan para pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah kekuasaan Pakistan atau sebagai negara merdeka. [lt/ab]