Senator-senator senior Amerika yang besikap hati-hati terhadap perundingan nuklir dengan Iran hari Minggu (12/7) memperingatkan bahwa Presiden Barack Obama bisa menghadapi tentangan kuat Kongres terkait kesepakatan akhir apapun antara negara-negara Barat dan Iran.
Menlu Amerika John Kerry memimpin delegasi Amerika pada perundingan di Wina, dan pejabat sampai Minggu malam mengatakan "isu-isu penting" masih tetap ada, termasuk perbedaan mengenai embargo senjata PBB terhadap Iran yang ingin tetap dipertahankan negara-negara Barat dan Rusia.
Di Washington, Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnel kepada jaringan Fox New Sunday mengecam kesepakatan itu dan mengatakan kesepakatan itu akan membuat Iran "di ambang negara nuklir". McConnell dan pengecam lainnya mengatakan pemerintahan Obama terlalu banyak mengalah kepada Iran dalam upayanya mencegah kemampuan Iran membuat senjata nuklir.
McConnel ingin mengingatkan rakyat bahwa masih ada pilihan lainnya. "Ketimbang bertahun-tahun berusaha membuat rejim terburuk di dunia menyetujui membatasi kemampuan nuklir mereka, kita bisa meningkatkan sanksi lebih jauh lagi karena hal itulah awalnya yang membuat Iran mau berunding".
Dalam kesempatan terpisah Senator dari Partai Republik Lindsey Graham, kandidat presiden dalam pemilu 2016 dan pengecam keras perundingan itu menyampaikan dukungan untuk mempertahankan perjanjian sementara yang diberlakukan sejak akhir 2013. Kepada CNN ia mengatakan perjanjian sementara yang mencabut sebagian sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai imbalan pembekuan jangka pendek pengembangan nuklir, telah berhasil lebih baik dari yang diharapkan.
Ia juga menekankan rasa skeptisnya mengenai kemampuan Presiden Obama untuk mencapai kesepakatan yang lebih kuat dan menegaskan ia akan menggunakan kekuatan militer terhadap Iran jika ia menjadi Presiden dan Iran melanggar perjanjian-perjanjian nuklir.