Mimpi Leicester City untuk menjadi juara Liga Primer Inggris menjadi kenyataan hari Senin (2/5) ketika salah satu dongeng olahraga terbesar itu mencapai akhir bahagia di London barat, ketika Tottenham Hotspur ditahan 2-2 oleh Chelsea.
Hasilnya memicu hujan perayaan di kota kecil Inggris itu dan bahkan di Thailand dan Jepang, sementara para pemain Leicester menonton di televisi dengan gelisah dan para penggemar memadati bar-bar lokal 160 kilometer jauhnya.
Gambar-gambar televisi menunjukkan para pemain Leicester merayakan gelar juara di ruang tengah pemain penyerang mereka Jamie Vardy, yang telah menghasilkan 22 gol.
Di tempat lainnya di Leicester, pesta terbesar di kota itu dimulai, dengan ratusan penggemar berkumpul di luar stadion dan ribuan lainnya merayakan di pub dan bar.
Perjalanan Leicester dari tak berpengharapan sampai menjadi juara Inggris telah memikat para penggemar olahraga di seluruh dunia, selain juga di Thailand, tempat para pemilik klub, King Power, berada.
Claudio Ranieri, mantan manajer Chelsea yang ada di belakang kebangkitan Leicester sejak mengambil alih di awal musim ini, merayakan gelar liga utama pertamanya dalam karirnya yang panjang sebagai manajer.
Dengan hanya tinggal dua pertandingan, Leicester memiliki tujuh poin lebih banyak dari Tottenham dan pertandingan di kandang sendiri melawan Everton, Sabtu, akan menjadi perayaan kemenangan untuk klub yang tujuh tahun lalu masih ada di lapis ketiga sepakbola Inggris.
Tak dijagokan, sampai hanya mendapat angka 5.000-1 dalam pasar taruhan di awal musim ini, Leicester telah menjadi juara Inggris untuk pertama kalinya, dan menjadi klub pertama yang memenangkan gelar pertama Inggris sejak Nottingham Forest tahun 1977-78, meninggalkan klub-klub seperti Manchester City dan United, Chelsea dan Arsenal. [hd/dw]