PBB dan badan-badan bantuan internasional sedang bergegas mengirim bantuan makanan, obat-obatan dan pasokan darurat lainnya kepada ratusan korban yang selamat dari Siklon Tropis Idai, yang melanda Mozambik, Malawi dan Zimbabwe.
Badan-badan bantuan mengatakan kengerian dan dampak penuh dari topan terburuk yang pernah melanda Afrika timur-selatan dalam hampir satu dekade ini, baru bisa diketahui dalam beberapa hari mendatang. Banyak daerah di Mozambik tetap terputus karena banjir, menyulitkan pengiriman bantuan kepada para korban dan untuk menilai kerusakan dan kebutuhan sepenuhnya.
Tidak ada angka akurat tentang jumlah yang tewas, tetapi presiden Mozambik mengatakan jumlah itu bisa mencapai 1.000.
Sebuah tim dari Federasi Palang Merah Internasional (IFRC ) dan Bulan Sabit Merah mencapai kota Beira di Mozambik pada hari Senin. Menurut mereka kerusakan sangat besar dan mengerikan. Tim itu melaporkan 90 persen bangunan telah rusak atau hancur.
Your browser doesn’t support HTML5
Juru bicara IFRC, Matthew Cochrane, mengatakan banjir besar menimbulkan bahaya besar. Dia mengatakan banjir di beberapa kawasan sedalam enam meter, merendam atap, pohon-pohon palem dan tiang telepon.
“Laporan penilaian yang keluar kemarin, yaitu dari pemerintah dan PBB, menyebut orang-orang berkerumun di atap rumah, meringkuk di pohon, dengan putus asa mencari orang untuk datang dan mendukung mereka. Jelas, pencarian dan penyelamatan adalah prioritas utama, tetapi segera setelah itu adalah tempat berlindung. Sekali lagi, 400.000 orang sedikitnya telah mengungsi atau kehilangan tempat tinggal,” ujar Cochrane.
Palang Merah mengajukan permohonan bantuan darurat segera sebesar $ 10 juta untuk korban topan itu. Program Pangan Dunia melaporkan mereka bergegas mencari makanan dan bantuan lain untuk sejumlah besar orang yang putus asa yang terdampar akibat banjir yang naik dengan cepat di Mozambik. Dikatakan kondisi darurat kemanusiaan semakin parah sejalan dengan waktu.
Dana anak-anak PBB juga menghimbau bantuan cepat sebesar $ 23 juta untuk membantu 260.000 anak-anak yang terimbas bencana. Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan tentang penyakit yang ditularkan melalui air, seperti tipus, kolera, diare, dan malaria karena genangan air.
WHO mengatakan sedang mengirim perbekalan darurat, pelengkapan trauma, dan perlengkapan kolera untuk kebutuhan kesehatan mendesak di lapangan. [lt]