Lindungi Paus, NOAA Segera Keluarkan Pembatasan Baru

Paus tampak di Teluk Cape Cod, lepas pantai Plymouth, Massachusetts (foto: dok).

Beberapa tahun terakhir ini otoritas federal mengkaji sejumlah aturan untuk industri perkapalan, dan kini siap merilis pedoman baru untuk membantu melindungi spesies paus yang mulai menghilang.

The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah meninjau aturan tentang kecepatan kapal guna melindungi paus kanan Atlantik Utara. Juru bicara NOAA Allison Ferreira mengatakan pihaknya akan mempublikasikan aturan-aturan baru yang diusulkan itu dalam beberapa minggu mendatang. Proses pernyataan tanggapan dari publik akan menyusul.

Para pemerhati lingkungan telah sejak lama mendorong aturan perkapalan yang lebih tegas untuk melindungi paus, yang jumlahnya kini kurang dari 340 ekor dan rentan bertabrakan dengan kapal berukuran besar. Beberapa tahun terakhir ini paus mulai langka karena tingginya angka kematian dan buruknya reproduksi.

“Ini adalah dua ancaman utama terhadap spesies ini, terjerat dalam alat tangkap dan tertabrak kapal,” ujar Kristen Monshell, pengacara di Center for Biological Diversity atau Pusat Keanekaragaman Hayati.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem dan Laut Tercemar, Puluhan Paus Pilot Terdampar di Perairan Bangkalan

Aturan baru tersebut dapat memperluas perlindungan yang sudah ada bagi paus, yang saat ini dilindungi oleh jaringan “zona lambat,” yang mengharuskan pelaut untuk berlayar dengan kecepatan lambat untuk mencegah tabrakan dengan paus.

Sebagian “zona lambat” itu bersifat wajib, lainnya bersifat sukarela.

Para pencinta lingkungan telah sejak lama meminta agar semua peraturan itu wajib dipatuhi. Sebagian juga mendesak NOAA untuk menerapkan aturan untuk kapal yang panjangnya di atas 19,8 meter – yang merupakan batas panjang kapal saat ini.

Menurut catatan NOAA, lebih dari 50 paus telah ditabrak kapal antara musim semi 1999 dan musim semi 2018. Tabrakan itu tidak selalu berakibat fatal, tetapi para pendukung satwa liar telah memperingatkan bahwa tabrakan nyaris berbahaya atau “sub-lethal” dapat memperkecil kemungkinan paus bereproduksi.

Asosiasi Pelayaran selama bertahun-tahu telah memperingatkan NOAA soal aturan kecepatan kapal supaya tidak menciptakan kondisi tidak aman di laut.

Ferreira mengatakan setiap perubahan akan “didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia” dan diselesaikan melalui pemberitahuan atau pernyatan publik.

Paus di Pantai Timur Amerika dulunya sangat berlimpah, tetapi kondisi itu tidak bertahan lama dan hancur selama era perburuan paus untuk tujuan komersial.

Berdasarkan UU Spesies Terancam Punah, selama lebih dari 50 tahun paus itu telah dikategorikan sebagai terancam punah.

Paus mencari makan di New England dan Kanada, dan bermigrasi ke perairan lepas pantai di Georgia dan Florida untuk melahirkan.

Paus ini terbantu dengan keberadaan zona yang dilindungi, tetapi para ilmuwan mengatakan pemanasan suhu laut membuat paus kini lebih sering tersesat ke jalur pelayaran untuk mencari makanan. [em/lt]