Lion Air Group sedang dalam pembicaraan dengan Qantas Airways mengenai pembelian saham perusahaan penerbangan Australia tersebut di maskapai penerbangan berbiaya rendah Jetstar yang berbasis di Singapura, menurut laporan pihak yang memahami isu tersebut.
Pembicaraan untuk membeli saham Qantas sebanyak 49 persen dalam Jetstar Asia Airways, afiliasinya di Singapura, dimulai beberapa bulan lalu dan masih pada tahap awal, menurut pihak tersebut, yang menolak diidentifikasi karena kerahasiaan masalah ini.
Pembelian apa pun harus disetujui pihak berwenang di Singapura. Meski nilai pembelian belum jelas, hal ini akan membantu Qantas, yang menghadapi persaingan keras di dalam dan luar negeri dan membuatnya merugi dalam periode enam bulan yang berakhir 31 Desember.
Pada Februari, Qantas mengatakan telah mengurangi pegawai, memotong anggaran dan menjual pesawat sebagai bagian dari perubahan radikal sejak menjadi perusahaan swasta 20 tahun yang lalu. Perusahaan juga menghentikan ekspansi Jetstar. Semua langkah ini bertujuan untuk meyakinkan pemerintah Australia bahwa mereka memerlukan bantuan negara.
Lion Air, sebagai maskapai swasta terbesar di Indonesia memiliki lebih dari 500 pesawat dalam pesanan.
Jetstar Asia, dengan pemilik saham mayoritas merupakan kendaraan investasi yang dikontrol taipan agensi perjalanan Dennis Choo, merupakan unit terbesar Jetstar, terbang ke lebih dari 20 tujuan termasuk Bali, Phuket dan Hanoi. Mereka mengoperasikan 19 pesawat. (Reuters)