‘Lockdown’ Diberlakukan di Kota ke-3 di China

Sebuah truk menyemprotkan disinfektan di jalan di Xi'an di Provinsi Shaanxi utara China, 31 Desember 2021, di tengah lockdown karena COVID-19. (Foto: AFP)

Lockdown diberlakukan di kota ketiga di China karena wabah COVID-19 sehingga meningkatkan jumlah orang yang terkurung di rumah mereka secara nasional menjadi sekitar 20 juta.

Tidak jelas berapa lama lockdown di Kota Anyang yang berpenduduk 5,5 juta orang akan berlangsung karena pengumuman pemerintah mengatakan itu dilakukan untuk memfasilitasi pengujian massal tetapi tidak menunjukkan apakah itu akan berakhir ketika pengujian selesai.

Lockdown juga diberlakukan di kota Xi'an yang berpenduduk 13 juta orang dan kota Yuzhou yang berpenduduk 1,1 juta orang.

BACA JUGA: China Perintahkan Penangguhan Beberapa Penerbangan AS karena Kasus COVID-19

Lockdown di Anyang menyusul konfirmasi dua kasus omicron pada Senin (10/1) yang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan Sabtu di kota Tianjin. Tampaknya ini pertama kalinya omicron menyebar di China secara lokal, di luar orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.

Menurut pengumuman yang disebarkan melalui media pemerintah Senin malam, warga tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka, kendaraan-kendaraan yang dianggap tidak penting dilarang bergerak di jalan-jalan, dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan pokok.

Xi'an dan Yuzhou sama-sama berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus omicron. Sekitar 2.000 orang telah terinfeksi di Xi'an, sebuah kuno yang terkenal dengan ribuan patung tentara tanah liatnya yang biasa disebut Terracotta Warrior. Wabah di Xi’an merupakan wabah terbesar di China. [ab/uh]