Perdana Menteri Perancis Jean Castex mengatakan pada hari Jumat (11/9) bahwa pemerintah tidak merencanakan lockdown atau penutupan wilayah secara nasional sebagai tanggapan atas lonjakan dramatis kasus COVID-19 minggu ini.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi di Paris, setelah pertemuan dengan Dewan Pertahanan, Castex mengakui situasi COVID-19 semakin memburuk, dan dia mendesak warga agar menjaga jarak sosial dan mengenakan masker. Selain itu, katanya, pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memperlambat penyebaran virus corona, penyebab COVID-19.
Dia mengatakan langkah-langkah itu akan mencakup uji cepat untuk kasus-kasus yang menjadi prioritas dan memberikan wewenang kepada pemerintah lokal untuk membuat sebagian bisnis mengurangi jam buka. Tapi perdana menteri Perancis itu mengatakan semua itu tidak akan “menahan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi kita, pendidikan anak-anak kita, dan kemampuan kita untuk hidup normal.”
Pemerintah Perancis berada di bawah tekanan baru agar mengekang penyebaran Covid-19 sementara pihak berwenang kesehatan melaporkan 9.843 kasus baru terkonfirmasi virus corona, rekor baru jumlah kasus per hari, melampaui rekor sebelumnya 8.975 enam hari sebelumnya.
Para pakar kesehatan Perancis telah meminta pemerintah agar melakukan langkah-langkah untuk menghindari gelombang kedua virus. Kepala dewan ilmiah pemerintah, Jean-François Delfraissy, hari Rabu mengatakan pemerintah perlu membuat “sejumlah keputusan sulit dalam 10 hari ke depan.” [lt/pp]